Akhir-akhir ini ramai diberitakan tentang kasus sepeda motor bermasalah mbrebet bahkan sampai mogok setelah mengisi bensin jenis pertalite.
Apa sebenarnya yang terjadi ? dengan banyaknya keluhan maka Pertamina melakukan pengecekan dan membuka forum aduan dari masyarakat, dan konsumen berhak melakukan komplen dengan syarat menunjukan stroke pengisian bahan bakar tersebut.
Ada berita Pertamina melakukan sidak dan cek langsung ke Lapangan dengan menguji deep stick pasta water, menyampaikan hasil temuan tes tersebut masih dalam standart Pertamina.
Apa sih uji deep stick pasta water ? yaitu pengujian kandungan air yang mungkin tercampur berada dalam tangki bahan bakar cair,namun hal yang pasti pada dasarnya air tidak bisa campur dengan bensin karena perbedaan berat jenis,dimana air memiliki berat jenis 1 gr/ ml sedangkan bensin 0.71-0.78 gr/ml, secara otomatis air akan terpisah berada di bawah dan bensin di atas, sedangkan prinsip dasar pengujianya yaitu sebatang atau stick stainles steel dengan panjang 4 meter diameter 3/4" dengan ujung ada tanda skala ketinggian level volume, untuk mengetahui ketinggian air dalam tangki penyimpanan bahan bakar cair bisa solar atau bensin, ujung stick diolesi pasta water, kemudian stick tersebut dibenamkan ke dalam tangki sampai dasar, apabila ada kandungan air maka stick yang diolesi pasta water akan berubah warna menjadi pink, sehingga bisa dibaca volume kandungan air.
Nah sebenarnya apa yang menyebabkan masalah pada mesin sepeda motor? apakah masyarakat menghubung-hubungkan berita sebelumnya tentang campuran etanol dalam bensin ? apa sih etanol ( etanol nama lainya adalah alkohol ) dan apa pengaruhnya bila dicampurkan dalam bensin ?
Etanol yang memiliki rumus kimia C2H5OH dapat melarutkan bensin. Etanol adalah pelarut yang baik dan dapat bercampur dengan bensin. Bahkan, etanol sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam bensin untuk meningkatkan angka oktan dan mengurangi emisi gas buang.
Etanol dibuat dari apa ?
Etanol, juga dikenal sebagai alkohol, dapat dibuat dari berbagai bahan baku, termasuk:
1. *Tanaman berpati*: Seperti jagung, gandum, dan ubi kayu.
2. *Tanaman bergula*: Seperti tebu dan bit gula.
3. *Biomassa*: Seperti jerami, kayu, dan limbah pertanian.
4. *Limbah organik*: Seperti limbah makanan dan kotoran hewan.
Proses pembuatan etanol melibatkan beberapa tahap, seperti:
1. *Pengolahan bahan baku*: Bahan baku diolah untuk menghasilkan gula atau pati.
2. *Fermentasi*: Gula atau pati diubah menjadi etanol oleh mikroorganisme seperti ragi.
3. *Distilasi*: Etanol dipisahkan dari campuran hasil fermentasi melalui proses distilasi.
Etanol dapat digunakan sebagai bahan bakar, bahan kimia, atau sebagai campuran dalam minuman memabokan.
Mengapa Etanol bisa menaikan angka oktan pada bensin ?
Etanol dapat meningkatkan angka oktan pada bensin karena beberapa alasan:
1. *Struktur molekul*: Etanol memiliki struktur molekul yang berbeda dengan bensin, sehingga dapat meningkatkan ketahanan bensin terhadap knocking (ketukan) atau pre-ignition (pembakaran dini).
2. *Nilai oktan etanol yang tinggi*: Etanol memiliki nilai oktan yang tinggi, yaitu sekitar 108-110 RON (Research Octane Number), sehingga dapat meningkatkan nilai oktan bensin secara keseluruhan.
3. *Efek pendinginan*: Etanol memiliki efek pendinginan pada proses pembakaran, sehingga dapat mengurangi risiko knocking dan meningkatkan efisiensi pembakaran.
Dengan demikian, penambahan etanol pada bensin dapat meningkatkan kualitas bensin dan mengurangi risiko kerusakan mesin akibat knocking. Oleh karena itu, etanol sering digunakan sebagai aditif bensin untuk meningkatkan nilai oktan dan mengurangi emisi gas buang.
Apa sih angka oktan itu ?
Angka oktan (RON, Research Octane Number) adalah ukuran untuk menentukan kualitas bensin berdasarkan kemampuan bahan bakar untuk menahan tekanan sebelum terbakar secara spontan. Semakin tinggi angka oktan, semakin tinggi kualitas bensin dan semakin baik pula kinerja mesin.
Apa sih oktan itu ?
Istilah "oktan" sendiri berasal dari iso-oktan, suatu hidrokarbon yang digunakan sebagai standar untuk mengukur kualitas bensin.
Apa rumus kimia Iso-oktan ?
Rumus kimia iso-oktan adalah C8H18. Iso-oktan (2,2,4-trimetilpentana) adalah suatu hidrokarbon alifatik yang digunakan sebagai standar untuk mengukur kualitas bensin. Struktur kimianya yang stabil membuatnya memiliki angka oktan yang tinggi, yaitu 100, sehingga digunakan sebagai referensi untuk menentukan kualitas bensin.
Dalam konteks bensin, oktan mengacu pada kemampuan bahan bakar untuk:
1. Menahan kompresi tanpa terbakar sebelum waktunya (knocking atau pre-ignition)
2. Menghasilkan pembakaran yang stabil dan efisien
Semakin tinggi angka oktan, semakin baik kualitas bensin dan semakin baik pula kinerja mesin. Angka oktan diukur dengan menggunakan skala Research Octane Number (RON) atau Motor Octane Number (MON).
Bensin dengan angka oktan yang lebih tinggi dapat menahan kompresi yang lebih tinggi tanpa mengalami knocking (ketukan) atau pre-ignition (pembakaran dini). Knocking dapat menyebabkan kerusakan pada mesin.
Contoh angka oktan bensin:
- Bensin biasa: RON 88
- Bensin pertamax: RON 92
- Bensin pertamax turbo: RON 98
Pilihan bensin yang tepat tergantung pada jenis mesin kendaraan. Mesin dengan rasio kompresi tinggi biasanya memerlukan bensin dengan angka oktan yang lebih tinggi.
Etanol dapat melarutkan bensin karena sifatnya yang polar dan dapat bercampur dengan hidrokarbon yang terkandung dalam bensin. Namun, perlu diingat bahwa etanol juga dapat menyebabkan beberapa masalah, seperti korosi pada beberapa jenis logam dan kerusakan pada beberapa jenis bahan bakar.
Kemudian bagaimana untuk mengetahui kandungan Etanol dalam bensin ? ini hanya bisa diuji di Laboratorium menggunakan alat canggih yaitu Gas Chromatography, betdasarkan perbandingan nilai luas area peak,karena antara Etanol dan Bensin memiliki waktu retensi yang berbeda,ini dipengaruhi oleh titik nyala dari keduanya, Titik nyala (flash point) adalah suhu terendah di mana suatu zat dapat menguap dan membentuk campuran yang mudah terbakar dengan udara.
- Bensin: Titik nyala bensin sekitar -40°C hingga -45°C. Ini berarti bensin dapat menguap dan membentuk campuran yang mudah terbakar pada suhu yang sangat rendah.
- Etanol: Titik nyala etanol sekitar 13°C. Ini berarti etanol memerlukan suhu yang lebih tinggi daripada bensin untuk menguap dan membentuk campuran yang mudah terbakar.
Perbedaan titik nyala ini mempengaruhi cara penanganan dan penyimpanan kedua bahan bakar tersebut. Bensin lebih mudah terbakar dan memerlukan penanganan yang lebih hati-hati karena titik nyalanya yang sangat rendah. dan nilai kandunganya bisa di kalkulasi dalam perbandingan %.
Mungkin ada yang penasaran cara memproduksi bensin atau mengolah minyak bumi menjadi bensin, nah berikut prinsip dasar pengolahan minyak bumi :
Minyak bumi diolah menjadi bensin melalui proses yang disebut *refining* atau pengolahan minyak bumi. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam pengolahan minyak bumi menjadi bensin:
1. *Eksplorasi dan Produksi*: Minyak bumi diekstraksi dari dalam tanah melalui sumur minyak.
2. *Pengolahan Awal (Primary Processing)*: Minyak mentah dipisahkan dari gas alam dan air.
3. *Destilasi*: Minyak mentah dipanaskan dan dipisahkan menjadi fraksi-fraksi berdasarkan titik didihnya, seperti:
- Gas (LPG)
- Bensin (Gasoline)
- Minyak tanah (Kerosene)
- Solar (Diesel)
- Residue (sisanya)
4. *Cracking*: Fraksi-fraksi yang lebih berat diubah menjadi fraksi yang lebih ringan, seperti bensin, melalui proses cracking (pemecahan molekul).
5. *Reforming*: Fraksi-fraksi yang dihasilkan diubah menjadi bensin dengan kualitas yang lebih tinggi melalui proses reforming (pengubahan struktur molekul).
6. *Pengolahan Lanjutan (Secondary Processing)*: Bensin yang dihasilkan diolah lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas dan memenuhi standar yang diinginkan.
7. *Pencampuran (Blending)*: Bensin yang dihasilkan dicampur dengan aditif untuk meningkatkan kinerja dan kualitasnya.
Proses pengolahan minyak bumi menjadi bensin melibatkan teknologi yang canggih dan kompleks untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan memenuhi standar lingkungan.
Kita sudah sangat familier apa itu gas LPG, Bensin, Solar,Minyak tanah, tapi mungkin ada yang belum tau apa itu Residue yang dihasilkan dari pengolahan minyak bumi :
Residu dalam pengolahan minyak bumi adalah fraksi-fraksi yang tersisa setelah proses destilasi dan pengolahan lanjutan. Residu ini memiliki titik didih yang sangat tinggi dan biasanya terdiri dari molekul-molekul yang besar dan kompleks.
Beberapa contoh residu dalam pengolahan minyak bumi adalah:
1. *Residu atmosferik* (Atmospheric Residue): Sisa dari proses destilasi atmosferik, memiliki titik didih di atas 350°C.
2. *Residu vakum* (Vacuum Residue): Sisa dari proses destilasi vakum, memiliki titik didih di atas 500°C.
3. *Aspal* (Asphalt): Residu yang sangat kental dan lengket, digunakan sebagai bahan konstruksi jalan dan atap.
4. *Bitumen*: Residu yang mirip dengan aspal, digunakan sebagai bahan konstruksi jalan dan waterproofing.
Residu-residu ini dapat diolah lebih lanjut untuk menghasilkan produk-produk yang lebih bernilai, seperti:
- *Coking*: Proses pengolahan residu untuk menghasilkan kokas (coke) dan produk-produk yang lebih ringan.
- *Gasifikasi*: Proses pengolahan residu untuk menghasilkan gas sintesis (syngas) yang dapat digunakan sebagai bahan bakar atau bahan kimia.
Residu-residu ini juga dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik atau sebagai bahan baku untuk industri lainnya.









