Desember 14, 2015

Gas Chromatography---Cara Memilih Kolom Kapiler GC (Gas Chromatography)

Cara Memilih Kolom Kapiler GC (Gas Chromatography)

Fase diam dalam kolom Enduro terdiri dari unit polimer dasar dengan fungsi yang dapat dimodifikasi dengan penambahan berbagai gugus ketika proses sintesis. Gugus ini dapat ditambahkan dalam berbagai jumlah untuk menciptakan konsentrasi yang berbeda dari fungsi tertentu.

Memilih kolom kapiler yang sesuai untuk pemisahan yang diinginkan mengharuskan Anda untuk mempertimbangkan empat parameter dasar: jenis fase, film thickness, internal diameter kolom dan panjang kolom. Berikut ini panduan untuk membantu Anda memilih kolom yang tepat untuk pekerjaan Anda.

1.      Pemilihan fase

o     Pilih fase paling polar yang akan melakukan pemisahan yang Anda inginkan (EN1, EN5, EN5MS dan EN8).

o     Fase diam non-polar memisahkan analit sesuai urutan titik didih. Dengan meningkatkan jumlah fenil dan/atau konten Cyanopropyl pada fase, dan pemisahan ini kemudian lebih dipengaruhi oleh perbedaan momen dipol atau distribusi muatan (EN10 (1701), ENX50 dan ENX70).

o     Untuk pemisahan senyawa yang berbeda dalam kapasitas ikatan hidrogen mereka (misalnya aldehida dan alkohol), polietilen glikol adalah jenis fase yang paling cocok - EN20 (WAX) dan ENSGW.

2.      Internal Diameter

o     Semakin kecil diameter semakin besar efisiensinya, yang mengarah pada peningkatan resolusi. Kolom untuk analisa lebih cepat memiliki ID 0.1 mm, digunakan karena resolusi yang sama dapat dicapai dalam waktu singkat.

3.      Film Thickness

o     Untuk sampel yang memiliki variasi konsentrasi, dianjurkan menggunakan kolom dengan film thickness > 0,25 µm. Hal ini akan mengurangi kemungkinan overloaded peaks (peak yang lebar) karena berinteraksi/terelusikan dengan senyawa lain. Jika pemisahan dua zat terlarut cukup namun elusi masih tidak memungkinkan, bahkan dengan perbedaan konsentrasi yang besar, maka film thickness tipis dapat digunakan.

o     Semakin besar ukuran film thickness semakin besar retensi zat terlarut, sehingga semakin tinggi suhu elusi.

 BACA JUGA ARTIKEL INI : PERSIAPAN GAS CHROMATOGRAPHY

o     Dari nilai fase rasio, kolom dapat dikategorikan untuk jenis aplikasi yang paling sesuai:

-          Semakin kecil nilai fase rasio, berarti semakin besar fase rasio yang masuk kedalam diameter kolom, sehingga akan lebih baik digunakan untuk menganalisis senyawa volatil.

-          Sebaliknya, kolom yang memiliki film tipis umumnya lebih cocok untuk senyawa dengan berat molekul tinggi dan ditandai dengan nilai fase rasio yang besar.

-          Menjaga fase rasio diantara perbedaan ID kolom dapat menghasilkan kromatografi yang sama.

 BACA JUGA ARTIKEL INI : PENJELASAN DETEKTOR GAS CHROMATOGRAPHY

Application Range for Varying Phase Ratios

16-100        Gases, Low Molecular Weight Hydrocarbons,  Solvents, Volatile Halogens (M.W.16-250)

100-320       Semi-volatiles, General Applications (M.W. 100-700)

320-1325    High Molecular Weight Hydrocarbons,  Waxes, Petroleum  Products (M.W. 300-1500)


4.      Panjang kolom

o     Coba untuk selalu memilih panjang kolom yang lebih pendek yang akan memberikan resolusi yang dibutuhkan untuk aplikasi. Jika panjang kolom maksimum yang tersedia sedang digunakan dan resolusi dari campuran sampel masih kurang memadai maka cobalah mengubah fase diam atau internal diameter.

o     Resolusi sebanding dengan akar kuadrat dari efisiensi kolom, sehingga menggandakan panjang kolom hanya akan meningkatkan kejenuhan kolom dan mempercepat kolom rusak sekitar 40%. 

Contoh Aplikasi GC

Polynuclear Aromatic Hydrocarbons (PAH) Analysis on ENX50







The Original Article by
Febrianty Eka Putri
Direktur
PT. Maja Bintang Indonesia






MENGENAL BAHAN POLYESTER DAN TEKNOLOGI POLYESTER PADA TAHAP PRE POLY



POLYESTER : 

PROSES PEMBENTUKAN PRE POLY TAHAP 1 DAN 2 .

Sebagaimana telah kami tunjukan tingkatan proses esterifikasi pada pembentukan ester-ester yang melalui 4 tingkatan, yang mana reaktor 1 dan 2 merupakan proses mulai terjadinya reaksi pembentukan ester, sementara pada reaktor 3 dan 4 terbentuknya Pre poly tahap 1 dan 2.
Pada pre poly tahap 1 yang terjadi pada reaktor 3 suhu dinaikan sampai kisaran 271°C dengan tekanan sampai 180 mBar di sisni akan terbentuk derajat polymerisasi kisaran 88 %, selanjutnya produk pre poly di transfer ke reaktor 4 atau proses pre Poly tahap 2, dengan kondisi suhu dinaikan kisaran 280 - 290°C dan tekanan di turunkan menjadi kisaran 16 mBar,sehingga terbentuk derajat polymerisasi antara 90-95%.
Dari hasil produk Pre Poly dilakukan pengujian antara lain :
1.       Colour
2.       Melting point
3.       Carboxyl  end Group ( -COOH )
4.       %DEG
5.       Intrinsic viscosity.


Adapun untuk proses selanjutnya adalah pembentukan Polyester sempurna silahkan buka artikel ini : TERBENTUKNYA POLYESTER SEMPURNA
     Dari Polyester yang terbentuk maka bisa dialkukan pembentukan Chip dan dibaging dan ada yang direct proses POY line, silahkan buka juga artikel ini : 

Desember 10, 2015

PENJELASAN DETECTOR PADA GAS CHROMATOGRAPHY

 DETECTOR GAS CHROMATOGRAPHY

JENIS-JENISNYA

    Salah satu komponen utama penting lainnya adalah detector. Detector digunakan untuk memonitor gas pembawa yang keluar dari kolom dan merespon perubahan komposisi solute yang terelusi. Detector merupakan perangkat yang diletakkan pada ujung kolom tempat keluar fase gerak (gas pembawa) yang membawa komponen hasil pemisahan. Detector pada kromatografi merupakan sensor elektronik yang berfungsi mengubah signal gas pembawa dan komponen – komponen didalamnya menjadi signal elektronik. Signal elektronik detector akan sangat berguna untuk analisa kualitatif maupun kuantitatif terhadap komponen komponen yang terpisah diantara fase diam dan fase gerak. Syarat – syarat yang harus dimiliki detector, antara lain :

  • Dapat merespon dengan cepat kehadiran solute
  • Memiliki rentangan respon linier yang luas
  • Memiliki kepekaan tinggi
  • Stabil pada pengoperasian

Beberapa parameter yang sering dijumpai pada detector antara lain :

1.   Ratio signal

    Ratio signal terhadap detector (S/N) menyatakan hubungan antara respon detector dengan getaran rekorder setelah pembesaran maksimum. Besaran S/N digunakan untuk menentukan batas deteksi minimum.

2.   Batas deteksi minimum (BDM)

        Harga BDM telah tercapai kesepakatan adalah sebesar 2 S/N. Faktor respon dinyatakan dengan rumus A/M, dimana A adalah area puncak dan M adalah cuplikan untuk detector yang peka terhadapmassa. Untuk detector yang peka terhadap konsentrasi digunakan rumus AF/M dimana laju alir pembawa gas.

3.     Kisaran Dinamik Linear (KD)

    Kisaran dinamik (KD) menyatakan rasio besarnya solute terhadap besaran solute minimum yang dapat terdeteksi secara linier. Makin besar harga KD makin besar jangkauan konsentrasi yang dapat dianalisis. Pengertian yang lebih operasional untuk KD adalah besaran konsentrasi cuplikan dimana respon berdasarkan pengukuran area kurang lebih 20%.

    Berdasarkan cara kerjanya, detector dibagi menjadi beberapa jenis antara lain  :


1.      Flame Ionization Detector (FID)

       Detector general untuk mengukur komponen-komponen sample yang memiliki gugus alkil (C-H). komponen sample masuk ke FID, kemudian akan dibakar dalam nyala (campuran gas hydrogen dan udara), komponen akan terionisasi, ion – ion yang dihasilkan akan dikumpulkan oleh ion kolektor, arus yang dihasilkan akan diperkuat, kemudian akan dikonversi menjadi satuan tegangan. Semakin tinggi konsentrasi komponen, makin banyak pula ion yang dihasilkan sehingga responnya juga semakin besar. Detector ini mengukur jumlah atom karbon dan besifat umum untuk semua senyawa organik (senyawa flor tinggi dan karbondisulfida tidak terdeteksi). Respon sangat peka, linier ditinjau dari segi ukuran cuplikan serta teliti.


    Hal yang perlu diperhatikan dalam detector ini adalah kecepatan aliran oksigen dan hydrogen, serta suhu (harus diatas 100 C untuk mencegah kondensasi uap air yang mengakibatkan FID berkarat atau kehilangan sensitivitasnya).

 2.      Thermal Conductivity Detector (TCD)

      Detektor paling general karena semua komponen memiliki daya hantar panas. TCD bekerja dengan prinsip mengukur daya hantar panas dari masing masing komponen. Mekanismenya berdasarkan teori “Jembatan Wheatstone”, dimana ada 2 sel yaitu sel referensi dan sel sampel. Sel referensi hanya dilalui oleh gas pembawa, sementara sel sampel dilalu oleh gas pembawa dan komponen sampel. Perbedaan suhu kedua sel akan mengakibatkan perbedaan respon listrik antara keduanya dan ini akan dihitung sebagai respon kelompokan sampel.  Detector TCD banyak digunakan untuk analisis gas. Detector ini didasarkan bahwa panas dihantarkan dari benda yang suhunya tinggi ke benda lain yang suhunya lebih rendah. Pada detector ini filament harus dilindungu dari udara ketika filament itu panas dan tidak boleh dipanaskan tanpa dialiri gas pembawa. Secara teoritis keuntungannya tidak merusak komponen yang di deteksi. Detector hantar panas termasuk detector konsentrasi yakni semua molekul yang melewati diukur jumlah nhya dan tidak tergantung pada laju alir fase gerak.


3.        Electron Capture Detector (ECD)

         Detektor khusus untuk mendeteksi senyawaan halogen organic. Banyak diaplikasikan untuk analisa senyawaan pestisida. Secara prinsip, komponen sample akan ditembak dengan sumber radioaktif Nikel dan jumlah electron yang hilang dari prose situ dianggap linear dengan konsenstrasi senyawaan tersebut. Detector ini dilengkapi dengan radioaktif yaitu 3H atau 63Ni.

        Dasar kerja detector ini adalah penangkapan electron oleh senyawa yang memiliki afinitas terhadap el, sementara yang mengandung fosfor diukur pada ectron bebas, yaitu senyawa yang mempunyai unsure – unsur negatif.

4.      Flame Photometric Detector (FPD)

       Detector khusus untuk mendeteksi senyawaan sulfur, fosfor dan atau timah organic. Prinsip detector ini yaitu senyawa yang mengandung sulfur atau fosfor dibakar dalam nyala hydrogen/oksigen maka akan terbentuk spesies yang tereksitasi dan menghasilkan suatu emisi yang spesifik yang dapat diukur pada panjang gelombang tertentu. Untuk yang mengandung S diukur pada λ 393 nm, sementara yang mengandung fosfor diukur pada λ 526 nm. banyak digunakan untuk analisa senyawaan pestisida.

 BACA JUGA ARTIKEL INI : MACAM-MACAM DETEKTOR

 

Desember 08, 2015

SEMBUHKAN PENYAKIT KUNING atau HEPATITIS DENGAN BAHAN ALAMI

MENYEMBUHKAN PENYAKIT KUNING / HEPATITIS

Penyakit kuning adalah sangat berbahaya, pengalaman anak teman saya beberapa tahun lalu terserang penyakit tersebut karena orang tua nya tidak menyadari sehingga terlambat di bawa ke rumah sakit, dan jiwanya tidak tertolong,padahala saat itu saya sudah kasih tahu agar membawa ke rumah sakit untuk diperiksakan, malah teman saya menjawab katanya sudah di bawa ke puskesmas, katanya tidak apa-apa, namun satu hari berselang anaknya sudah lemah sekali dan baru dibawa ke rumah sakit, dan benar terindikasi kena penaykit Hepatitis dan sedah terlambat sehingga tidak tertolong lagi.
Adapun tanda-tanda penyakit kuning adalah, tangan, kuku, mata ,muka tampak kuning dan sedikit pucat, bahkan air seni juga nampak keruh kekuningan bahkan conderung coklat.
Penyebab sakit kuning adalah terhambatanya pembuangan zat bilirubin dari darah ke hati sehingga keluar tubuh, sehingga terjadi penumpukan pada darah.

Ada 3 type penyakit kuning : Pre-Hepatic, Intra Hepatic, dan Post Heoatic, dan penyebabnya sangatlah bermacam-macam, namun kadang kala orang jawa suka bilang karena hepatitis, memang hepatitis juga penyebab penyakit kuning, akan tetapi sangatlah banyak penyebabnya selain terkena Hepatitis.
Sebenarnya ada cara tradisional untuk penyembuhanya yaitu :
1. Siapkan bonggol bambu kuning.
2. Siapkan Bonggol daun nanas muda yang warnanya putih.
3. Siapkan Adas pulo waras.
dari ketiganya ditumbuk sampai halus, campur sedikit air,dan diremas-remas.kemudian disaring.
Bahan-bahan tersbut mungkin ada di sekitar kita , hanya saja kadanag kita tidak pernah mengetahui, terutama anak generasi sekarang.
Air perasan diminumkan ke penderita 3 x sehari ( pagi, siang, malam ) lakukan paling tidak 1 bulan dan harus diperhatikan si penderita harus istirahat total, tidak boleh banyak gerak apalagi sampai angkat junjung.
Setelah sembuh, tetap harus dijaga agar jangan sampai kambuh, karena kalau kambuh akan lebih sulit penyembuhanya, untuk mencegah kambuhnya penyakit tersebut, minumlah 2 gelas air yang dicampur dengan sirup setiap hari.
Adapun alternatif lain untuk mengobati penyakit kuning adalah dengan memakan kerang setiap hari selama 1 minggu , dan untuk pencegahanya makanlah kerang paling tidak 1 bulan sekali, tapi ingat kerang tersbut harus di rebus dahulu, untuk meningkatkan selera bisa dengan saos.

Semoga kalian sehat semua

Desember 07, 2015

OBAT SAKIT SAAT KENCING ( BUANG AIR KECIL ) DAN SAKIT PINGGANG ( BOYOK )

OBAT SAKIT SAAT KENCING ( BUANG AIR KECIL ) DAN SAKIT PINGGANG ( BOYOK )

Ketika buang air kecil ( kencing ) terasa sakit ? dan pinggang sangat sakit ( boyok ) seperti mau patah, dan setelah duduk sekian lama saat hendak berdiri pinggang sakit sekali, ini tentunya sangat menyiksa, dan menderita, bisa jadi itu gejala sakit ginjal, namun janga kuatir ada obat tradisional yang sederhana, murah dan Insya Allah mujarab.
Adapun resepnya :
1. Ambil 10 lembar daun pecah beling.
2. Rebus dengan air dalam panci kira-kira 500 ml sampai mendidih
     betul.
3. Dinginkan selam 2 jam
4. Minumlah air rebusan tersebut, pagi, siand dan sore.
5. Setiap hari lakukan, dan harus ganti daun yang baru.
Insya Allah pinggang anda tidak sakit lagi dan kencing akan lancar.... 
Misal sakit boyok/pingang karena salah gerak saat mengangkat benda berat, ada cara lain dengan melakukan terapi fisik yang bisa dikerjakan sendiri, adapun caranya adalah :
1. ambil bantal atu guling
2. Letakan di atas tempat tidur.
3. Anda tiduran
4. Ganjalkan Guling atau bantal tersebut pada pinggang.
5. Awalnya memang terasa sakit sekali,
6. Diamkan antara 20-25 menit.
7. kemudain singkirkan guling atau bantal tersebut dengan pelan-
    pelan.
8. Untuk bangun dengan car miring ke kanan atau ke kiri.
9. Lakukan dengan rutin pagi dan sore 
Insya Alloh akan sembuh dalam waktu 2-3 hari
semoga kalian sehat semua
Buka juga video cara terapi pijat Ginjal ini hanya klik :
CARA TERAPI PIJAT GINJAL  

Apabila kita terkena penyakit kencing batu dengan gejala susah buang air kecil dan terasa sangat sakitdengan tanda tersebut di atas ini alternative lain silahkan baca artikelnya : OBAT KENCING BATU BAHAN ALAMI
Kunjungi selalu website ini www.bagi-bagiilmusunarta.com semoga sehat selalu

POLYESTER

INFO LOWONGAN DI PT.BAKRIE CONTRUCTION DAN PT.SAHABAT UTAMA TRACO

Miftakhul Adnan Auliyanto Miftakhul Adnan Auliyanto • 1st • 1s...

POLYESTER,CARA MEMBUAT RUANG LABORATORIUM, KARUNGPLASTIK,MELT INDEX,OBAT JANTUNG,OBAT ASAM LAMBUNG