Maret 17, 2016

MENGENAL BAHAN POLYESTER DAN TEKNOLOGI POLYESTER :TERBENTUKNYA POLYESTER PADA REAKTOR DRR MACAM-MACAM CARA ANALYSA POLYESTER..PADA FINAL PROSES.

POLYESTER TERBENTUKNYA SECARA SEMPURNA


Telah kita bahas proses dari awal reaksi dasar, reaksi samping dan bermacam-macam terjadinya degradasi oleh hasil reaksi pembentukan polyester ( PET ), tahap tebentuknya monomer ( BHET ) sampai dengan terbentuknya pre poly yang sudah berkisar 90% terjadinya reaksi hampir sempurna.
di sini akan kita bahas terbentuknya Polyester sempurna dalam proses sesungguhnya.
Dengan telah tercapai pembentukan Pre Poly, dengan waktu tinggal ( residence time )dalam reaktor kemudian slurry pre poly tersebut ditransfer menuju reaktor ( DRR ) final Polycondensation yang dalam reaktor dilengkapi Ring-ring untuk mendistribusikan pemanasan agar merata sempurna, yang dalam kondisi range temperature antara 275 - 290°C, dibawah tekanan /vacum antara 1.3 - 1.5 mbar/a

 






Untuk menjamin produk akhir baik Serat fiber, Benang POY maupun PET Chips sendiri, maka kualitas POLYSETER yang terbentuk harus dilakukan pengujian propertiesnya sebagai berikut :
1. IV ( Intrinsic Vscosity )
2. Moisture Content
3. -COOH ( Gugus karboksilat ) end Group
4. Iron Content ( Fe )
5. Colour Hunter Lab ( L,a,b )
6. Density
7. DEG Content ( % )
8. Chips Size
9.Ash Content
10.TiO2 content ( untuk yang type semidull maupun fulldull )
11. Oxidized ( diamati di bawah sinar Ultra violet )
dari semua parameter tersebut setiap perusahaan memiliki standart dan spesifikasi tersendiri tergantung parameter proses dan juga bahan baku yang digunakan.
Bagaimana untuk melakukan sampling ? pengambilan sample bisa diambil dari Lump keluaran dari die head atau setelah menjdi butiran bentuk Chip ( proses pembentukan Chip akan kami gambarkan dilain artikel ).
Mari kita bahas satu persatu proses analisa properties dari Polyester tersebut :
1. IV ( Intrinsic Viscosity )
    Kenapa harus duji IV nya ? karena nilai IV ada korelasinya dengan Jumlah terbentuknya ikatan rantai molekul dari PET yang mewakili kesempurnaan terjadinya PET    

1.1.       IV ( intrinsic viscosity ) didefinisikan sebagai limit dari rasio antara harga logaritma naturalis dari viscositas relatif larutan pada konsentrasi  polymer tertentu ( C ) terhadap viscositas

          hintr.  =   Lim       ln hrel.

                        C-->0         C

Viscositas relatif dapat juga didefinisikan sebagai perbandingan waktu alir ( flow ) antara larutan polymer terhadap larutan solvent murni.

hrel.   =   h      =   t   

              h0          t0

IV dapat dicari dari viscositas relatif dengan menggunakan persamaan Bill Meyer’s :

           hintr.  =    1   x    hrel.  -1   +   3   x( lnhrel)                                                           4             C             4          C

Konsentrasi “C” dalam satuan gram / 100 ml.

Dengan metode yang telah ada, viscositas relatif suatu larutan dapat diukur pada konsentrasi  C = 0.5  sampai  0.65  gr / 100 ml.

Satuan yang diganakan untuk IV adalah dL / gr.
Prinsip dasar anilsa :
Sejumlah sample dengan konsentrasi 0.5 % dilarutkan dalam pelarut campuran antara Phenol dan diChlorobenzol atau 1.1.2.2 Tetrachloroethane dengan [erbandingan 69:40, kemudian diukur waktu alir menggunakan pipa kapiler Ubelohde dan dibandingkan waktu alir blanko.

Cara kerja analisa :


1.1.       Persiapan

1.1.1.           Instrumen / alat yang digunakan :

1.1.1.1.         Automatic Viscometer Schott Gerate, dilengkapi dengan :

-        Circulation water bath.

-        Thermosetting temperature.

-        Viscometer rack.

-        Capiler Ubbelohde

1.1.1.2.         Thermometer dengan range 0 - 50 oC.

1.1.1.3.         Hot plate dengan  stirring magnetic.

1.1.1.4.         Erlenmeyer dengan kapasitas 50 ml, dilengkapi dengan stopper.

1.1.1.5.         Automatic buret 25 ml, dengan reservoir..

1.1.1.6.         Magnetic stirrer dari teflon dengan panjang ± 2 cm.

 

1.1.2.           Chemical yang digunakan :

1.1.2.1.         Phenol analar grade.

1.1.2.2.         1,1,2,2 Tetrachloroethane atau Di Chlorobenzol.

1.1.2.3.         Acetone.

1.1.2.4.         Chloroform.

 

1.2.       Pelaksanaan

1.2.1.           Menyiapkan Pelarut :

1.2.1.1.         Panaskan kristal phenol di oven pada temperature 60 - 70 oC.

1.2.1.2.         Setelah mencair, isikan 420 ml 1.1.2.2 tetrachloroethane ke dalam 1 Kg phenol. (Rasio 60 : 40  % berat, antara phenol dengan 1.1.2.2 tetrachloroethane). Check density-nya pada temperatur 25 oC harus 1.230 ± 0.002.

1.2.1.3.         Letakkan magnetic stirrer bar dengan panjang ±4 cm ke dalam botol.

1.2.1.4.         Letakkan botol stock larutan di atas stirring magnetic plate, dan aduk sampai didapatkan larutan yang homogen.

1.2.1.5.         Saring larutan tersebut dengan menggunakan corong penyaring.

1.2.1.6.         Masukkan filtrat ke dalam botol “solvent siap pakai”.

1.2.1.7.         Isikan ke dalam botol reservoir yang dilengkapi dengan automatic buret 25 ml.

1.2.1.8.         Aduk larutan menggunakan magnet stirrer sebelum digunakan.

 

1.2.2.           Analisa Sampel :

1.2.2.1.         Timbang sampel kering sebanyak 0.125 + 0.01 gram dengan menggunakan erlenmeyer 50 ml. Pastikan sebelumnya bahwa timbangan benar-benar bersih dan level air benar-benar tepat di tengah.

1.2.2.2.         Isikan solvent sebanyak 25 ml ke dalam erlenmeyer tersebut.

1.2.2.3.         Masukkan batang pengaduk magnetic dari teflon yang telah dikeringkan dengan panjang ±3 cm ke dalam erlenmeyer.

1.2.2.4.         Set hot plate pada temperature 100 oC + 1 oC.

1.2.2.5.         Letakkan erlenmeyer berisi sampel di atas hot plate.

1.2.2.6.         Panaskan dan aduk selama ± 30 menit atau sampai larut sempurna.

1.2.2.7.         Turunkan sampel dari atas hot plate setelah  sampel larut sempurna.

1.2.2.8.         Dinginkan larutan sampel pada temperature ruangan.

1.2.2.9.         Bilas pipa kapiler Ubbelohde dengan larutan sampel ± 10 ml.

1.2.2.10.     Isikan sisa larutan sampel dalam pipa kapiler Ubbelohde sampai antara tanda batas minimum – maksimum pada bulb bagian bawah.

1.2.2.11.     Masukkan pipa kapiler Ubbelohde tersebut ke dalam rak viscometer, kemudian tempatkan rak tersebut ke dalam IV-bath yang sudah diatur temperaturnya pada 25 oC ± 0.01.

1.2.2.12.     Tekan start pada AVS-350 untuk memulai pengecheckan waktu alir larutan (nilai akan muncul di layar display).

1.2.2.13.     Lakukan juga pengecheckan waktu alir blanko (larutan IV tanpa sampel).

1.2.2.14.     Catat waktu alirnya.

1.2.2.15.     Hitung hrel. dengan melakukan pembagian antara waktu alir larutan sampel ( t1 ) dengan waktu alir solven murni / blanko (t0) :

hrel.   =  t1 / t0

1.2.2.16.     Hitung  IV dengan menggunakan persamaan berikut  :

           hintr.  =    1   x    hrel.  -1  +   3   x  ( ln hrel. )

                           4              C           4             C

C adalah konsentrasi sampel polymer terhadap jumlah pelarut dimana terdiri  dari berat penimbangan sampel dikurangi kandungan TiO2 (Ash) dibagi 25 ml.

2. Moisture Content
    Mengapa harus diuji kandungan Moisture atau kandungan air dalam PET ?
    Moisture dalam PET adalah non kristal karena tidak terbentuk ikatan langsung dalam ikatan rantai PET
    namun akan sangat mengganggu apabila kandungan Moisture dalam PET melampaui batas, sebagaimana
    telah kita ketahui bahwa dalam reaksi dasar pembentukan PET dari PTA dan EG ada sisa reaksi berupa
   air.
    Dan sangat penting apabila dalam PET ( Poly Ethylene Terphtalate terdapat air maka akan menjadiskan
    polyester terdegradasi saat proses pemanasan selanjutnya karena terbentuknya -COOH ( gugus karbok-
    silat ) dan Di Ethylene Glycol  yang mana ini akan mengambil tempat diantara ikatan rantai polymernya.
   Adapun beberapa metode pengujian Moisture dalam PET antara lain :
    1. Dengan system gravimetri
    2. Dengan Coulomtri
    3. Elektrolisa
Kita coba menyajikan satu persatu metode analisa kandungan Air dalam PET tersebut
    1. System Gravimetri
        Dalam system ini prinsip dasarnya adalah menghitung berat yang hilang dari hasil penguapan dan nilai
        dikonversikan dalam Prosen perbandingan berat yang hilang terhadap berat mula-mula dari sampel.
        Adapun cara kerjanya sebagai berikut :
        A. Cara Manual
        1.1 Peralatan
              1.1.1. Oven yang bisa diatur suhunya mencapai 300°C
              1.1.2. Desicator yang dilengkapi dengan silicagel
              1.1.3. Petridisc dia 15 cm
              1.1.4. Timbangan analitik
              1.1.5. Sarung tangan cotton
              1.1.6. Peralatan umum kerja di laboratorium.
        1.2 Cara kerja :
              1.2.1.Petridisc yang bersih dipanaskan dalam oven suhu 110°C selam 30 menit.
              1.2.2.Keluarkan dan masukan ke dalam desicator selama 30 menit.
              1.2.3.Timbang Petridisc sampai berat stabil 
              1.2.4.Timbang ± 5 gram sample PET dan masukan kedalam petridisc ( A )
              1.2.5.Panaskan sample dan petridisc tersebut selama 2 jam  dalam oven pada suhu 110°C
              1.2.6. Keluarkan sample PET kering dan masukan dalam Desicator.
              1.2.7. Diamkan selam 30 menit dalam desicator
              1.2.8. Timbang sample + petridis tersebut ( B )
Hitung % moisture :

               A - B ( gr )

                                              X 100 %

              berat sampel ( gr )

             B. Anlisa Moisture menggunakan Instrument ( Auto counting )
             1.1. Peralatan
                    Menggunakan instrument Moisture balance.
             1.2. Cara kerja
                    1.2.1. Timbang sejumlah sampel  ± 5 gr
                    1.2.2. Masukan sampel PET tersebut dalam pan Moisture balance
                    1.2.3. Lakukan pemrograman dengan dengan memasukan berat sampel dan suhu serta
                             waktu
                    1.2.4. lakukan start kerja Instrument nilai Moisture akan terhitung secara otomatis
                              berdasarka pengurangan nilai berat.


Artikel akan dilanjutkan pada POLYSETER ------ pembuatan Chips ....
           

 

              


             



             
     


    



Maret 07, 2016

KECANTIKAN : CARA AMPUH LENYAPKAN JERAWAT BIKIN KULIT MUKA HALUS, DENGAN BAHAN ALAMI

CARA AMPUH LENYAPKAN JERAWAT

Punya wajah mulus, halus tanpa dirusak jerawat, adalah merupakan dambaan terutama bagi para gadis, namun seiring dengan pertumbuhn masa remaja dimasa puber sepertinya munculnya jerawat di wajah hal yang tidak bisa dielakan, lebih-lebih bagi yang malas merawat wajah.
Sebenarnya ada beberapa macam obat tradisional dari bahan-bahan alami yang ada di sekitar kita antara lain : 
  1.Daun sirih
  2.Janggel ( jagung muda )
  3. Daun jambu biji
  4. Cangkang telur yang dicampur dengan tepung beras.

Cara pengobatan dengan daun sirih :
1. Ambil beberapa lembar daun sirih
2. Rebuslah daun sirih tersebut dengan air secukupnya samapai mendidih
3. Setelah itu dinginkan, dan air rebusan untuk cuci muka pagi dan sore, sampai jerawat hilang.

Cara pengobatan dengan janggel ( jagung muda ) :
1. Ambil 1 buah janggel ( jagung muda )
2. Kemudian parutlah
3. Hasil parutan digunakan untuk masker wajah menjelang tidur.
4. Biarkan semalam dana baru dibersihkan esok paginya.
5. Lakukan sampai jerawat sembuh.

Cara pengobatan dengan daun jambu biji :
1. Ambil pucuk daun jambu biji yang masih muda satu genggam
2. Tumbuklah pucuk daun jambu biji tersebut.
3. Gosok-gosokan pada wajah yang berjerawat
4. Biarkan kira-kira 1 jam, kemudian dibilas dengan air bersih.

Cara mengobati dengan cangkang telur dicampur tepung beras:
1. Ambil cangkang ( kulit telur ) secukupnya, sisa-sisa kalau masak telur.
2. Cuci dan keringkan samapai benar-benar kering, akan lebih smpurna bila di oven.
3. Ambil kurang lebih 250 gr beras.
4. Rendam beras dalam wadah ( samapi benar-benar terendam ) selama 1 minggu
5. Untuk menghindari bau asem, ganti air rendaman setiap pagi.
6. Setelah 1 minggu keringkan beras tersebut samapi benar-benar kering.
7. Tumbuklah cangkang telus yang kering sampai benar-benar halus.
8. Tumbuklah beras hasil rendaman yang keirng tersebut sampai benar-benar halus.
9. Campurkan hasil tumbukan cangkang telur tersebut dengan hasil tumbukan beras dengan perbandingan
    1 : 1
11. Agar tidak bau kecut bisa ditambah bahan pewangi tapi yang tidak merusak kulit
12. Gunakan masker menjelang tidur di malam hari, bisa dengan dicampur sedikit air
13. Bersihkan pagi harinya, dan lakukan terus menerus, niscaya jerawat dan noda bekas jerawat akan lenyap
 
      kulit wajah teras halus


Selamat mencoba....






Maret 05, 2016

CARA MENHILANGKAN NODA KUNING KARENA KERINGAT PADA PAKAIAN

CARA MENHILANGKAN NODA KUNING KARENA KERINGAT PADA PAKAIAN

Karena aktivitas kita yang sangat mobile sehingga suka mengeluarkan banyak keringat dan bisa menyebabkan terjadinya noda kuning pada baju ataupun celana.
Noda tersebut biasanya susah dihilangkan dengan pencucian yang biasa, sehingga membuat jengkel, untuk mengatasi hal tersebut berikut yang harus anda lakukan.
1.Siapkan larutan garam asam secukupnya yang dikenal dengan   
   sitrun menggunakan air panas .
2. Lakukan pencucian pakaian seperti biasa, kemudian dibilas 
    bersih
3. Pakaian yang sudah dibilas tapi masih terdapat noda warna 
    kuning,masukan ke dalam larutan garam asam dan dikucek-
    kucek  sampai bersih.
4. Seteleh bersih pakain dijemur dengan cara dikelantang.



CARA MENGHILANGKAN BAU AMIS PADA PISAU

Pisau dapur pastilah semua ibu rumah tangga memiliki dan menggunkanya, namun kadang sudah di cuci masih saja suka bau amis, sehingga kalau untuk mengiris jenis maskan lain bahan maskan akan terbawa bau amis, berikut cara menghilangkan bau amis sebelum digunakan :
Ambil sedikit odol ( pasta gigi ) kemudian oles-oleskan pada pisau tersebut, baru kemudian dicuci bersih.

Maret 04, 2016

CARA MEREBUS TELUR YANG SUDAH RETAK DAN CARA MENGHILANGKAN KUTU BERAS YANG SUDAH TERLANJUR BANYAK

CARA MENGATASI TELUR RETAK UNTUK DIREBUS


Semua orang tahu kalau telor merupakan sumber protein hewani yang harganya terjangkau oleh masyarakat kita.
Banyak fungsi telor untuk membuat campuran beraneka ragam masakan, terutama dalam pembuatan roti.
Akan tetapi ada juga yang dalam memasaknya hanya dengan di rebus, biasa untuk campuran Gado-gado, gudeg Yogya, dan lain-lain.
Orang akan lebih senang dan memilih telor yang tidak retak, kalau ingin di rebus karena biasanya telor yang retak akan keluar isinya saat direbus.
Namun sebenarnya ada cara agar telur retak tersebut bisa direbus dengan tidak keluar isinya yaitu :
1. Masukan air sescukupnya ke dalam panci.
2. Didihkan air tersebut dan tambahkan 1 sendok teh asam cuka
3. Tambahkan sedikit garam
4. Ambil telur yang retak, olesi bagian kulit yang retak dengan garam yang lembut.
5. Masukan telur ke dalam air yang mendidih yang telah diberi asam cuka dan garam.
6. Biarkan telor benar-benar matang.

 

CARA MENGAMBIL/MENGHILANGKAN KUTU BERAS


Beras merupakan bahan pangan yang dihasilkan dari produksi pertanian padi, dan merupakan bahan makanan pokok bagi rakyat indonesia.
Hal yang sangat menjengkelkan apabila simpanan beras kita yang agak lama ternyata banyak kutunya ( warna hitam ).namun jangn buru-buru di buang, berikut cara menghilangkan kutu beras:
1. Taruh beras berkutu tersebut diatas nyiru atau wadah yang mendatar lebar.
2.Tutup beras tersebut dengan kain putih yang menutupi seluruh area beras.
3. Taruh beras tertutup kain tersebut dibawah terik matahari.
4. Biarkan selama kurang lebh 30 menit.
5. Angkat kain putih penutup beras tersebut, niscaya kutu akan menempel pada kain sehinngga beras sudah terbebas dari kutu.

Selamat mencoba

POLYESTER

INFO LOWONGAN SEBAGAI STAFF QA

Tandi Effendy Tandi Effendy • 2nd • 2nd ...

POLYESTER,CARA MEMBUAT RUANG LABORATORIUM, KARUNGPLASTIK,MELT INDEX,OBAT JANTUNG,OBAT ASAM LAMBUNG