Mei 18, 2025

CARA PERHITUNGAN TAMBANG BATUBARA

ARTIKEL INI COPAS DARI NARA SUMBER : ADDANG EWU












Pihak kontraktor batubara adalah pihak yang melakukan kegiatan produksi batubara yang pada intinya minimal terdiri dari 3 (tiga) tahapan pekerjaan yaitu  : overburden, coal getting dan hauling to jetty.
Pihak kontraktor dapat menghitung biaya produksi atau contractor cost dari seluruh tahapan kegiatan tersebut dengan 3 (tiga) metode yaitu metode empiris, breakdown dan unit price. 
Salah satu metode yang dapat digunakan yaitu dengan metode unit price, dengan terlebih dahulu menghitung biaya kepemilikan (owning cost), biaya operasional (operational cost) dan harga satuan alat (unit cost) dengan mempertimbangkan variabel-variabel biaya pendukungnya seperti harga pembelian unit alat-alat berat (A2B), nilai depresiasi A2B, years of utilility life (YOUL), capital recovery factor (CRF), premi asuransi A2B, HSD & lubricant consumption, biaya O/M, operator & helper wage.
Aspek teknis lainnya seperti menghitung nilai kapasitas produksi setiap unit A2B dan lainya seperti penentuan nilai rerata Stripping Ratio (SR), penentuan lokasi pit, disposal area dan ROM (run of mine). Kontraktor batubara juga akan memahami prinsip analisis sensitivitas finansial dengan menggunakan 2 (dua) variabel yaitu variabel independent dan dependent.
Pihak trader adalah pihak yang melakukan kegiatan jual beli batubara (seller atau buyer), untuk saat ini HBA (Harga Batubara Acuan) Mei 2025 (Periode-1) sebesar 121,15 USD/MT, nilai HBA yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan rerata HBA tahun 2020 sebesar 58,15 USD/MT. 
Batubara digunakan sebagai bahan bakar boiler untuk semua PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) terutama di pulau Jawa dengan tipe PLTU non mulut tambang (non mine mouth). Selain PLTU, batubara juga dipakai oleh pabrik smelter, semen, kertas, pupuk, metalurgi, tekstil, dan lainnya. 
Opsi bisnis trading batubara harus  dipahami secara comprehensive atau dari berbagai aspek khususnya aspek teknis seperti  penilaian basis kualitas GCV (gross calorific value) terutama adb, arb dan NAR serta beberapa parameter yang tercantum dalam analisis proksimat (proximate analysis).
Transshipment adalah perpindahan kargo batubara dari Pelabuhan Muat (Loading Port) menuju Pelabuhan Bongkar (Unloading Port) atau dari Loading Port menuju Vessel yang berlabuh di Anchorage Point. Moda transshipment tersebut adalah Tongkang (Barge) yang ditarik oleh Kapal Tunda (Tug Boat), Tongkang tersebut tentu saja memiliki varian tonase muatan kargo batubara yang berbeda, misalnya Tongkang 270 feet memuat s/d 5.000 MT kargo batubara, 300 feet s/d 7.000 MT dan seterusnya. Kecepatan rerata Tug Boat (saat menarik Barge) dalam Ship Particular (SP) adalah 4 Knots. Kontrak sewa Kapal 1 Set (1 unit Barge + 1 unit Tug Boat) biasanya dikenal dengan 2 (dua) istilah yaitu Time Charter (TC) dan Freight Charter (FC). Untuk menghitung analisis harga satuan transshipment dapat di-analisa dengan 2 (dua) metode yaitu dengan Metode Breakdown (Perincian) dan Metode Unit Price.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter

POLYESTER

CARA PERHITUNGAN TAMBANG BATUBARA

ARTIKEL INI COPAS DARI NARA SUMBER : ADDANG EWU Pihak kontraktor batubara adalah pihak yang melakukan kegiatan produksi batubara yang pada i...