Halaman

Mei 17, 2025

LIGA 1 : SUPORTER BIKIN ULAH

Sepakbola merupakan olahraga keras, adu kekuatan, teknik dan fisik bahkan seni dalam mengolah kulit bundar.

Dengan kombanasi hal tersebut sehingga sepakbola bisa dijadikan hiburan untuk masyarakat, dan karena antusiasme anemo masyarakat menonton pertandingan sepak bola maka dijadikanlah ajang bisnis dengan sistem sponsorship dari produk industri dan hak siar , sehingga penyelenggara kompetisi mendapatkan pemasukan dilain hasil dari penjualan tiket.
Tentu saja kemeriahan pertandingan terjaga apabila ada penonton yang berduyun-duyun datang ke stadion, ini akan membuat para pemain bisa bersemangat dalam menampilkan permainan terbaiknya, sayangnya sepertinya para supporter belum bisa mengambil kasus kejadian di kanjuruhan Malang 3 tahun yang lalu, belum lama ini supporter berulah negatif saat pertandingan antara Arema Malang melawan Persik beberapa hari lalu dimana ada oknum Suporter yang melempari bus pengangkut pemain Gresik, kemudian berlanjut saat pertandingan antara Persib Bandung saat dijamu Persita Tangerang, terjadi keributan antar kedua kubu dalam Stadion salam lempar botol minuman bahkan kerusuhan berlanjut sampai diluar Stadion bahkan sempat ada sebuah warung makan yang nyaris terbakar akibat lemparan molotov, dan paling gres adalah baru saja terjadi saat PSS Sleman yang menjamu Persija tanggal 17 Mei 2025 , saat kedudukan imbang 1-1 dan sudah memasuki menit ke 76, dimana Suporter menyalakan flare bersamaan sehingga menimbulkan api dan asap sangat tebal tentu saja ini membahayakan para pemain, dan penonton itu sendiri dilain merusak pandangan juga akan mengganggu pernafasan,sehingga pertandingan harus dihentikan demi keselamatan pemain dan semua fihsk, jelas semua kejadian di atas sangat mencoreng persepakbolaan Indonesia , dan pastilah mendapat pantauan dari FIFA , bisa jadi akan dikenakan sangsi lagi, kalau demikian terus kapan Suporter Indonesia akan bisa bersikap dewasa ? ulah mereka jelas akan merugikan persepakbolaan nasional dan akan menjadi sorotan dunia.
Yang menjadi pertanyaan kejadian  tersebut tim keamanan mengapa tidak melakukan tindakan preventiv untuk antisipasi ? misal yang di Malang pestinya pengawalan bus pemain harus dilakukan pengaman dengan ketat saat keluar dari stadion karena ada beberapa suporter tuan rumah apabila timnya kalah akan marah dan pelampiasan tentu ke tim lawan , kemudian kejadian di Persita, mestinya penonton tidak boleh bawa minuman kemasan  botol ke dalam stadion, dan apabila ada yang bawa minuman dirasia atau mungkin beli di dalam , tutup botolnya di ambil, seperti standar FIFA saat penyelenggaraan piala dunia U-17 beberapa waktu lalu, para penjual minuman di dalam stadion selalu mengambil tutup botolnya apabila ada  yang beli, ternyata itu bisa untuk mencegah pelemparan botol minuman tersebut , karena apabila botol tidak ada tutupnya saat dilemparkan ,maka  tidak bisa jauh dan apabila  mengenai orang tidak sakit karena isi dalam botol akan berhambur keluar saat dilempar sehingga botol jadi ringan,kemudian mengenai flare yang terjadi saat PSS Sleman menjamu Persija, mestinya tim keamanan melalukan pemeriksaan saat penonton masuk ke stadion dan menyita apabila ada yang membawa flare, kalau tidak mau di sita, maka penonton yang bersangkutan tidak boleh masuk Stadion .
KAPAN SUPORTER INDONESIA DEWASA ?
Apabila kerusuhan terus terjadi tentu ini akan menyebabkan trauma bagi penonton wanita, anak-anak sehingga PSSI akan tegas memberikan hukuman larangan penonton untuk menyaksikan pertandingan secara langsung di Stadion bahkan memverikan denda bagi klub bersangkutan ,dan hal ini akan merugikan semua fihak.
Solusinya para klub sepakbola tanah air harus memiliki HUMAS kalau orang lain mengistilahkan P.R ( Public Relation ) yang tujuanya memberikan edukasi kepada para suporter, memang ini tidak mudah,apabila suporter tidak terorganisir dan tidak terkoordinir, sehingga perlu adanya ketua organisasi supporter yang diberi beban melakukan pembinaan para pendukung tim kesayanganya, teknisnya tiket dijual melalui ketua oraganisasi suporter.
PSSI  bisa saja memberikan apresiasi kepada penonton apabila bisa tertib, tidak rusuh, tidak anarkis, tidak rasis dan bahkan bisa kreatif yang positif untuk mendukung tim kesayanganya, entah berupa apapun yang bermakna dan membuat mereka bangga atas perilakunya.

#PSSI
#SUPORTER
#SEPAKBOLA
#TIMNAS INDONESIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter