jengkel karena dikhianati,gemes dan terasa campur aduk, namun apa sih sebenarnya cinta itu ? dan ada bermacam-macam jenis cinta, ada cinta monyet, cinta materi, cinta buta,cinta palsu, cinta nafsu dsb.
Yuk baca ini artikel yang saya copas ( dengan ijin ) dari Logika Filsuf )
Cinta yang sehat bukanlah tentang memiliki seseorang sepenuhnya, melainkan memberi mereka ruang untuk tetap menjadi diri sendiri. Ironisnya, banyak orang yang mengira bahwa tanda cinta terbesar adalah ketika pasangan mau diatur. Padahal, menurut penelitian psikologi hubungan, cinta yang dibangun di atas kontrol justru rapuh dan mudah hancur. Data dari The Five Love Languages karya Gary Chapman menunjukkan bahwa orang merasa paling dicintai ketika kebutuhannya dipahami, bukan ketika setiap gerak langkahnya diatur.
Kita sering melihat contoh di sekitar: pasangan yang memeriksa ponsel satu sama lain, mengatur cara berpakaian, bahkan memutuskan siapa yang boleh menjadi teman. Awalnya terlihat seperti perhatian, tetapi dalam jangka panjang memicu ketidakpercayaan dan hilangnya kebebasan. Cinta tanpa kontrol bukan berarti abai, melainkan memelihara rasa aman yang membuat kedua pihak berkembang.
1. Memahami Batas Diri dan Pasangan
Dalam Boundaries in Marriage karya Dr. Henry Cloud dan Dr. John Townsend, dijelaskan bahwa hubungan yang sehat dibangun atas kesadaran masing-masing pihak terhadap batas pribadi. Memahami batas berarti kita tahu sejauh mana kita bisa terlibat tanpa merusak otonomi pasangan. Banyak orang berpikir bahwa semakin dekat hubungan, semakin kabur batas di antara dua individu. Padahal, batas yang jelas justru membuat keintiman tumbuh tanpa rasa terancam.
Misalnya, ketika pasangan memilih menghabiskan waktu sendirian untuk membaca atau bertemu teman, sebagian orang akan merasa diabaikan. Namun jika batas dipahami, momen itu dipandang sebagai cara pasangan mengisi ulang energi. Ketika kita menghargai batas tersebut, kita sebenarnya sedang menunjukkan rasa percaya.
Di titik ini, kalau kamu ingin memahami lebih dalam bagaimana batas membentuk cinta yang sehat, kamu bisa berlangganan di logikafilsuf untuk konten eksklusif yang membahas strategi membangun otonomi tanpa kehilangan kedekatan.
2. Menumbuhkan Kepercayaan Sebelum Mengharapkan Loyalitas
Menurut Attached karya Amir Levine dan Rachel Heller, kepercayaan adalah pondasi emosional yang membuat hubungan aman. Tanpa kepercayaan, cinta akan dipenuhi kecurigaan yang mendorong perilaku mengontrol. Banyak pasangan salah langkah dengan menuntut kesetiaan sebelum membangun rasa aman.
Contohnya, seseorang yang terus menerus menanyakan keberadaan pasangannya setiap jam, bukan karena ingin tahu, tapi karena takut dikhianati. Lama-kelamaan, hal ini membuat hubungan sesak. Sebaliknya, jika kepercayaan dibangun melalui konsistensi tindakan dan keterbukaan komunikasi, rasa aman akan muncul dengan sendirinya. Loyalitas menjadi konsekuensi alami, bukan hasil paksaan.
3. Mengutamakan Komunikasi yang Jujur, Bukan Manipulatif
Dalam Nonviolent Communication karya Marshall Rosenberg, komunikasi sehat berarti mengungkapkan kebutuhan tanpa memaksa atau menyalahkan. Cinta yang tanpa kontrol mengandalkan kejujuran yang memberi ruang untuk perbedaan pendapat.
Kita bisa melihat ini dalam situasi sehari-hari: seseorang marah karena pasangannya pulang larut, tetapi bukannya mengungkapkan kekhawatiran, ia memilih diam dan bersikap dingin. Diam ini bukan solusi, melainkan bentuk manipulasi emosional. Mengatakan dengan jelas, “Aku khawatir ketika kamu pulang larut” lebih membangun daripada diam yang mengontrol.
4. Menghargai Kebebasan sebagai Bagian dari Cinta
Erich Fromm dalam The Art of Loving menekankan bahwa cinta sejati hanya mungkin jika kita mencintai seseorang dalam kebebasannya. Menghargai kebebasan berarti menerima bahwa pasangan punya dunia di luar hubungan.
Misalnya, pasangan yang mendukung satu sama lain untuk mengejar karier atau hobi meski itu berarti menghabiskan waktu terpisah. Orang yang mengontrol akan melihat hal ini sebagai ancaman, sementara orang yang memahami cinta sehat akan melihatnya sebagai pertumbuhan bersama.
5. Tidak Menggunakan Rasa Bersalah sebagai Senjata
Dalam Emotional Blackmail karya Susan Forward, salah satu bentuk kontrol yang paling sering terjadi adalah membuat pasangan merasa bersalah agar menuruti keinginan kita. Ini mungkin berhasil sesaat, tetapi menghancurkan kepercayaan dalam jangka panjang.
Misalnya, mengatakan “Kalau kamu sayang aku, kamu harus ikut” adalah bentuk manipulasi yang membuat cinta terasa seperti kewajiban, bukan pilihan. Cinta tanpa kontrol membiarkan pasangan mengambil keputusan dengan bebas, bahkan jika itu berarti mereka tidak selalu memilih sesuai keinginan kita.
6. Mengelola Rasa Takut Kehilangan
Brené Brown dalam Daring Greatly menjelaskan bahwa rasa takut kehilangan adalah pemicu utama perilaku mengontrol. Orang yang takut ditinggalkan cenderung berusaha mengikat pasangannya dengan aturan dan larangan.
Contoh yang umum adalah memaksa pasangan berhenti berteman dengan lawan jenis atau menghapus akun media sosialnya. Padahal, mengatasi rasa takut dengan membangun rasa percaya dan rasa cukup dalam diri akan lebih memperkuat hubungan.
7. Mengukur Cinta dari Kualitas, Bukan Kepemilikan
Menurut Alain de Botton dalam The Course of Love, cinta sejati tidak diukur dari seberapa banyak kita tahu tentang pasangan atau seberapa sering kita bersama, tetapi dari kualitas interaksi yang kita miliki. Fokus pada kualitas membuat hubungan lebih hangat tanpa rasa tercekik.
Misalnya, pasangan yang hanya bertemu dua kali seminggu tetapi setiap pertemuan penuh perhatian dan dukungan emosional seringkali lebih bahagia daripada mereka yang bersama setiap hari namun dipenuhi konflik karena kontrol berlebihan.
Hubungan yang bebas dari kontrol bukan berarti tanpa arah, melainkan memiliki kesadaran bahwa cinta adalah ruang yang kita jaga bersama. Jika kamu merasa artikel ini menggugah perspektifmu, tuliskan pandanganmu di kolom komentar dan ceritakan pengalamanmu tentang mencintai tanpa mengontrol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter