Januari 29, 2019

CARA MELAKUKAN TITRASI DENGAN BENAR DALAM LABORATORIUM


CARA DAN HAL YANG HARUS DILAKUKAN DAN DIPERHATIKAN DALAM TITRASI

 

Bagi para siswa baru di sekolah kejuruan kimia, atau bagi karyawan perusahaan yang kebetulan bekerja di laboratorium Kimia titrasi adalah merupakan aktivitas sehari-hari.

Devinisi Titrasi adalah proses analisa untuk mencari konsentrasi, atau nilai kandungan sebuah materi dalam suatu bahan menggunakan larutan standart yang sudah diketahui konsentrasinya yang biasa dalam satuan molaritas atau Normalitas, dari sebuah titrasi bisa mengetahui kadar kandungan suatu bahan dalam sebuah media cair.

Ada bermacam-macam jenis titrasi, berdasarkan larutan standart yang digunakan untuk menitrasi, misalnya Asidimetri yang mana menggunakan larutan standart Asam misalnya Asam Sulfat atau asam klorida dengan normalitas tertentu yang mana larutan yang ditrasi bersifat basa ata alkali, Alkalimetri yaitu proses titrasi yang menggunakan larutan standard Alkali seperti Kalium Hidroksida ( KOH ) . Natrium Hidroksida ( NaOH ) dan bahan yang diuji bersifat asam, Yodimetri yaitu proses titrasi menggunakan larutan Standart berbahan Yodium dan diterapkan pada bahan yang bias beriaksi dengan Yodium , Permanganometri yaitu menggunakan larutan standart kalium permanganate dan masih banyak lagi jenis-jenis titrasi.

Bagaimana untuk mengetahui kandungan atau konsentrasi bahan dengan metode Titrasi ? 

Buka juga artikel ini : ALAT TITRASI DIGITAL

Pada dasarnya adalah dengan prinsip perbandingan konsentrasi dari bahan peniternya ( larutan standart untuk titrasi ) yang sudah diketahui dengan pasti konsentrasinya, karena dalam proses titrasi adalah merupkan proses kesetimbangan hasil reaksi, dan untuk mengetahui telah terjadinya proses skesetimbangan ( equilibrium )yang disebut mencapai titik equivalen, biasa digunakan larutan Indikator yang mana akan terjadi perubahan warna, dari hasil pencapaian kesetimbangan tersebut diketahui volume larutan Standart yang digunakan untuk mencapai titik equivalen , sehingga dari volume dan normalitas larutan standart untuk menitrasi sejumlah bahan dengan volume tertentu maka bias dihitung nilai kandungan bahan yang dititrasi dengan rumus :

V1 x N 1 = V2 x N2

Dimana V1 adalah Volume larutan standart yang diperlukan untuk Titrasi

N1 adalah Normalitas ( konsentrasi ) larutan standart

V2 adalah Volume larutan yang dititrasi ( bahan uji )

N2 adalah nilai konsentrasi yang di cari , sehingga didapat nilai:

        

         V1 x N1

N2 =  ----------

            V2    

Dari nilai N2 bisa dikonversikan menjadi berat kandungan bahan berdasarkan stokhiometri dari nilai rumus kimia bahan.

Sebenarnya alat apa saja yang digunakan untuk Titrasi ?

1.    Buret

2.    corong

3.    Statif dan klem

4.    Pipet dan botol indicator

5.    Botol Larutan standart.

6.    Meja kerja

Mungkin ada yang belum mengetahui apa itu buret, burat adalah tabung kaca dengan diameter tertentu, yang ujungnya mengecil dan dibuat kran untuk keluaran larutan standart, berskala dengan volume tertentu tergantung kebutuhan ada yang 50 ml, ada yang 25 ml, sedangkan ada beberapa type buret yaitu Micro buret biasa volume di bawah 2 ml dangna akurasi skala sangat tinggi, Auto matik buret yaitu Buret dilengkapi reservoir dan dalam pengisian larutan standart secara otomatis dipompa dari reservoir menggunakan bola karet ditekan sambil menutup menggunakan jari pada lobang safety buret setelah volume tercapai jari di buka dari lobang safety, ada buret manual di mana pengisianya dilakukan secara manual menggonakan corong dari mulut buret bagian atas.

Corong fungsinya untuk mengisikan larutan standart

Statif dan klem

Seperti apa statif dan klem ? statif untuk menahan klem dan klem fungsinya untuk memegang buret, terdiri dari Plat dasar untuk menaruh tiang statif dan meletakan di atas meja kerja.

Pipet untuk indicator , merupakan tabung kaca kecil yang ujungnya runcing untuk keluaran larutan Indikator dan dilengkapi bola karet kecil di bagian mulut pipet yang fungsinya apabila ditekan untuk mengeluarkan larutan indicator.

Botol pipet maupun botol untuk larutan standart merupakan botol sesuai kebutuhan Laboratorium, yang mana ada yang bening dan ada yang coklat ( amber glass ),

Mengapa harus ada yang berwana coklat ( amber glass ) ? karena untuk menyimpan larutan standart berwarna yang mudah teroksidasi oleh cahaya sehingga akan berubah warna, dengan disimpan dlam botol amber glass maka tidak ada cahaya yang masuk sehingga tidak merusak larutan standart tersebut.

Sekarang apa yang harus dilakukan dan diperhatikan dalam proses titrasi ?

1.    Lantai meja harus benar-benar datar.

2.    Buret di klem dengan posisi tegak lurus dan kuat agar tidak pecah saat mengeraskan klem, maka klem diberi busa ( bahn lunak ) untuk melapisi pegangan.

3.    Buret harus benar-benar bersih dan kran berfungsi dengan baik, tidak bocor dan tidak macet karena berkerak, untuk itu kran dilapisi grease agar mudah untuk dibuka dan ditutup.

4.    Lapisi plat dasar statif menggunakan kertas berwarna putih dengan tujuan untuk memperjelas pengamatan saat terjadi perubahan warna Karen sudah tercapainya titik equivalen.

Cara melakukan Titrasi yang benar :

1.    Saat mengisikan larutan standart kedalam buret , gunakan corong yang memadai dan larutan standart dipindahkandari Botol penyimpanan ke dalam beaker glas yang memadai missal volume 100 ml.

2.    Hal yang sangat penting pembacaan volume larutan dalam buret adalah , apabila larutan standart bening maka level adalah dipaskan ujung  lengkungan cairan dengan garis tanda skala volume buret sedangkan untuk larutan standart berwarna maka pembacaan bagian atas lengkungan , diluruskan dengan garis skala buret.

3.    Kolongkan jari dan ibu jari pada ujung buret dan bertepan pada kran pembukan dengan dua jari ada di belakang ujung buret dan ibu jari pada depan ujung pipet.

4.    Pegang Erlemeyer atau labu tempat larutan titran tepat di bawah mulut ujung buret dan pas di tengah

5.    Buka kran ujung buret pelan-pelan sehingga larutan stndart keluar tetes demi tetes ( jangan terlalu deras / bentuk aliran ) , goyang-goyang larutan titran dalam Erlnmeyer atau apabila diatas magnetic strire, putar magnet stirrer pelan-pelan ( jangan terlalu cepat )

6.    Amati perubahan warna , dan catat volume yang digunakan untuk titrasi

7.    Lakukan perhitungan.

Referensi untuk pembuatan ruang Laboratorium silahkan buka dan baca artikel ini : CARA MEMBUAT RUANG LABORATORIUM YANG BENAR

 Para analis atau laboran kadang kurang menyadari hal-hala sepele dalam bekerja di ruang Laboratorium , untuk itu silahkan baca artikel ini : 

CARA MENANGANI MASLAH DALAM LABORATORIUM




                         

POLYESTER,CARA MEMBUAT RUANG LABORATORIUM, KARUNGPLASTIK,MELT INDEX,OBAT JANTUNG,OBAT ASAM LAMBUNG