Januari 03, 2022

FAKTA TIMNAS INDONESIA SANGAT DIREMEHKAN DAN SELALU DIHADANG SAAT AJANG PIALA AFF 2020

FAKTA TIMNAS INDONESIA SANGAT DIREMEHKAN DAN SELALU DIHADANG  SAAT AJANG PIALA AFF 2020

Perhelatan kompetisi sepak bola Asia Tenggara piala AFF atau piala SUZUKI yang berlangsung dari bulan Desember 2021 samapi 1 Januari 2022 sudah berakhir dengan Thailand sebagai juara pertama dan berhak memboyong piala bergilir AFF serta mendapatkan hadiah sebesar USD 300.000.

Meski sudah berakhir anumn peristiwa-peristiwa yang tidak mengenakan selalu saja masih membekas dalam hati para pecinta sepak bola tanah air, sebuah realita bahwa Timas Indonesia sangat dianggap remeh dan direndahkan serta selalu dikerjai oleh tuan rumah maupun pengadil lapangan.

Berikut diantara peristiwa tersbut :

1.       Timnas Indonesia di babak penyisian satu group dengan Malaysia dan Vietnam yanga mana para pengamat bola Asia Tenggara, pelatih dan official tim dari Negara-negara kontestan menjagokan Vietnam dan Malaysia yang akan maju ke babak final.

2.       Pelatih Vietnam, bahkan lenggendaris sepak bola Vietnam juga sangat meremehkan Indonesia, bahkan menyebutkan Timnas Indonesia tidak pantas melaju ke Semifinal karena dianggap permainan sangat buruk dan kasar, menurut mereka,

3.       Pelatih Malaysia, mantan bintang timnas Malaysia termasuk punggawa Malaysia juaga saat sebelum menghadapi Tomnas Indonesia juga sangat meremehkan , bahkan menilai permainan Indonesia tidak paham sepak bola modern, hanya mengandalakan keterampilan individu.

4.       Saat melaju ke babak Semifinal pelatih Singapura sesumbar mampu mengalahkan Tomnas Indonesia dalam waktu 90 menit. Karena menganggap bahwa Timnas Indonesai masih di bawahnya.

5.       Meraka menganggap lemah Timnas Indoensia karen melihat peringkat fi rangking FIFA yaitu 165, namun mereka tidak mengetahui terpuruknya peringkat Indonesai kaan adanya kemelut di tubuh PSSI waktu itu sehngga mendapat hukumna dari FIFA.

Usaha-usaha penjegalan :

1.       Saat Timnas Indonesai akan menghadapi Malaysia di babak penyisian group, ada semacam serangan Psikologis, di mana bek muda Indonesai Elkan Baggot diharuskan karantina selam satu minggu, dengan alas an dalam perjalan satu pesawat dengan orang yang supect kena Covid, padahal saat dilakukan tes PCR hasilnya negative, sementara ada pemain Malaysia yang jelas-jelas tidur sekamar dengan penderita Covid tidak diharuskan menjalani karantina.

2.       Hotel dimana para punggawa timnas menginap bercampur dengan umum di lantai 1 bahkan pelatih Shin Tae Yong sempat mengeluhkan adanya orang yang mabuk di hotel tersbut.

3.       Menu makannan yang tidak mencukupi dari panitia karena hanya dihidangi nasi kotak, dan ini dikeluhkan oleh Shin Tae Yong

4.       Adanya larangan bermain saat final untuk 4 pemain dengan dalih melanggar Bubble regulation.

Dari juru pengadil Lapangan :

1.       Saat melawan Malaysia banyak pelanggaran dari pemain Malaysia tapi tidak dianggap pelanggaran oleh penagdil Lapangan akan tetapi apabila pemain Indonesia melakukan senggolan sedikit saja langsung dianggap pelanggaran.

2.       Saat leg pertama semifinal menghadapi Singapura pada menit ke 78 dikala Ricky KAmbuaya dijatuhkan dlam kotak pinalti, tapi pengdil Lapangan tidak menunjuk titik putih sebagai pinalti, malah hanya memberikan tendangan bebas diluar kotak pinalti.

3.       Saat semifinal leg ke dua, meskipun Singapura diganjar 3 kartu merah karena memang pelanggaranya sangat keras dan sangat melanggar peraturan FIFA yang snagat mencolok, namun sebenarnya ada hal yang sanagt merugikan Indonesia di menit ke 88, dimana sebenarnya Pratam Rhan tidak melakukan pelanggaran di kotak pinalti karena sebenarny murni mengambil bola berhubung pemain singapura terjatuh ini dianggap pelanggaran oleh pengadil lapangan sehingga menunjuk titik putih.

4.       Dalam babak waktu tambahan saat Asnawi mampu menusuk ke dalam kotak pinalti dijatuhkan dan saat akan bangun untuk mengejar bola , tanganya ditahan dan ditarik, namun pengadil Lapangan membiarkan begitu saja.

Meskipun demikian Timnas Indonesai yang diperkuat pemain-pemain muda, mampu menakhlukan Malasyia dengan skor cukup teak 4-1 dan pada semifinal mampu menyingkirkan tuan rumah dengan agregat 5-3 ini sebuah prestasi yang patut mendapat apresiasi, atas perjuangan tanpa mengenal lelah, meski di partai puncak akhirnya kalah agregat 6-2 dengan Thailand, namun kami tidak kecewa karena di leg ke 2 mampu menunjukan performa permainan yang sangat bagus dan mampu menjebol gawang Thailand , yang bahkan Vietnam saja yang diunggulkan dalam kompetisi kali ini justru tidak mapu menjebol gawang Thailand.

SEMANGAT TERUS UNTUK TIMNAS INDONESIA…. SEMOGA SUKSES DI KOMPETISI-KOMPETISI BERIKUTNYA.

 

 

Tidak ada komentar:

POLYESTER

INFO LOWONGAN UNTUK PURCHASING STAFF DAN GENERAL AFFAIR STAFF

Mifta...

POLYESTER,CARA MEMBUAT RUANG LABORATORIUM, KARUNGPLASTIK,MELT INDEX,OBAT JANTUNG,OBAT ASAM LAMBUNG