Mei 09, 2024

SHIN TAE YONG DIKARTU MERAH WASIT KONTROVERSI FRANCOIS LETEXIER, INDONESIA VS GUINEA

Seperti hanyalah menjalani takdir untuk kalah, dalam babak play off untuk Olimpiade Paris, Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan 0-1 atas Guinea yang dipengaruhi oleh kinerja wasit Francois Letexier dari Perancis sagat kontroversial.

Guinea secara demografis maupun Geografis lebih mendapatkan keuntungan dalam babak play off ini, kenapa ?karena pertandingan dilaksanakan di stadion INF Clairefontaine adalah Guine lebih dekat lagian Guinea merupakan bekas jajahan Perancis sehingga memilki bahasa Perancis inimenjadikan mereka bermain seperti di kandang sendiri.

 

Gambar merupakan tangkapan layar dari akun IG folksygauda

Mengawali pertandingan Guinea mencoba membangun serangan rapi menekan jantung pertahanan Indonesia,dari segi permainan memang lebih unggul daripada timnas Indonesia, ditopang oleh rapuhnya pertahanan Indonesia karena hilangnya pemian pilar seperti Rizky Ridho akibat laranagn 2 kali tidak boleh  bermain yang disebabkan mendapat kartu merah saat semifinal AFC 2024 melwan Uzbekistan beberpa waktu lalu, Justin Hubner yang tidak dilepas oleh klub Cerezo Osaka karena memang sangat diperlukan meskipun pihak PSSI maupun kedutaan besar Indonesia di Jepang sudah melakukan lobi-lobi, kemudian Elkan Baggot bek Ipswich Town juga tidak dating meskipun sudah dipanggil oleh PSSI namun tidak ada respon padahal komptisi di Inggris sudah selesai sedang masa jeda, efek dari ke tiga pemain tersebut ternyata pengaruhnya sangatlah besar, dan pada menit ke 28 Guinea mampu menjebol gawang Ernando Ari melalui pinalti setelah wasit Francois Letexier menunjuk titik putih karena menganggap Witan Sulaiman melakukan pelanggaran disaat mencoba mengejar Algassime Bah , padahal apabila dilihat dari tayangan ulang senggolan tangan Witan masih diluar kotak pinlalti, namun karena kecerdikan Algassime Bah meloncat jatuh ke dalam kotak pinalti ini bisa membodohi wasit untuk mengambil keputusan, sayangnypertandingan skala besar dan sangat penting karena menentukan nasib bangsa ini tidak menggunakan VAR, andaikan ada VAR mestinya wasit menganulir pinalti dan hanya tendangan bebas saja, IIaix Moriba yang maju sebagai algojo sukses menceploskan bola karena Ernando Ari salah antisipasi ke kiri dan ternyata bola justru meluncur deras di tengah, sehingga mengubah kedudukan menjadi 0-1 untuk kemenangan Guinea.

Tentu saja keputusan wasit tersebut mendapat protes para pemain Indonesia dan tidak ketinggalan pelatih Shin Tae Yong melakukan protes ke wasit tengah yang ada di pinggir lapangan, namun tidak digubris.

BACA JUGA ARTIKEL INI : MENGAPA PLAY OFF DI PERANCIS ?

Pada babak ke dua Shin Tae Yong memasukan Afreanda Dewangga untuk menggantikan Jeam Kelly Stroyer, dan ini ternyata lebh efektif karena Nathan yang sebelumnya menjadi center bek didorong ke depan untuk menjadi gelandang bersamaan dengan Marcelino, sehingga serangan Indonesia agak hidup dan mampu memberikan tekanan ke jantung pertahnan Guinea, hanya saja rapatnya pertahanan Guinea sehingga par apemain Indonesia mengalami kesulitan untuk menciptakan ruang maupun kesempatan, memang sebuah catatan bahwa pemian Guinea memiliki kecepatan dalam menutup pergerakan para pemain Indonesia, bahkan Marcelino yang biasanya sangat atraktif seiolah dibuat tak berkutik tapi mungkin karena kondisi cidera jadi permainannya kurang optimal.

Sebuah puncak kemarahan Shin Tae Yong atas kepemimpinan wasit terjadi pada menit ke 75 disaat Afreanda Dewangga melakukan talking bersih dalam kotak pinalti, padahal kaki menggambil bola terlebih dahulu dan pemain Guinea terjatuh bukan akibat dari sentuhan kaki Dewangga, dan protes keras Shin Tae Yong tersebut justru dihadiahi 2 kartu kuning dan akhirnya merah, meski diusir berkali-kali Shin Tae Yong tidak segera meninggalkan pinggir lapangan, sehingga wasit tidak melanjutkan pertandingan sebelum Shin Tae Yong keluar dari sisi Lapangan.

Terlepas dari semua itu kami tetap sangat memberikan penghargaan kepada semua jajaran pelatih, official Timnas Indonesia terutama kepada para pemain yang sudah berjuang mati-matian, samapi Witan mendapatkan jahitan di kepalanya akibat tandukan pemain Guinea.

Kegagalan Garuda muda melangkah ke Olimpiade adalah peneyempurna takdir yang harus dijalani mulai putaran piala Asia 2024 yang selalu dikerjai oleh wasit.

Mari kita tatap ke depan bulan Juni tepatnya tanggal 6 dan 11 dalam laga timnas Senior untuk melaju ke babak 3 piala dunia , yang mana akan menghadapi Irak dan Philipina, untung saja bermain di GBK, sehingga dukungan penonton akan menjadikan dorongan semangat bagi para pemain, semoga Alloh memberikan kemanengan untuk ke dua pertandingan tersebut . Aamiiin .

 

Tidak ada komentar:

POLYESTER,CARA MEMBUAT RUANG LABORATORIUM, KARUNGPLASTIK,MELT INDEX,OBAT JANTUNG,OBAT ASAM LAMBUNG