September 26, 2024

MASALAH SEPAKBOLA INDONESIA DAN POLEMIK NATURALISASI

Masyarakat Indonesia mayoritas gila bola, mulai dari pelosok sampai ke kota-kota,hamper setiap ada lahan kosong yang memungkinkan untuk bermain bola pastilah banyak anak-anak bermain bola disitu, sebenarnya banyak talenta muda, sayangnay tidak terarah, dalam bermain sepakbola, meskipun banyak SSB kelompok-kelompok bermain bola bahkan juga sering melakukan pertandingan persahabatan, mengadakan even antar kampong yang biasa dibilang TARKAM,akan tetapi dari eskian banyak talenta mengapa belum mampu untuk tampil ditingkat Dunia, bahkan untuk regional asean saja masih belum stabil ? ternyta sumber permasalahanya adalah MENTAL , diawali mental dari para pemain, pengurus, lebih-lebih penonton atau supporter, sebagiman kita ketahui beberapa waktu belakangan terjadi kekisruhan diawali kejadian di Kanjuruhan malang bahkan sampai menelan korban jiwa, kemudian saat penyelnggaraan PON di SUMUT-ACEH dimana salah seornag pemain melakukan pemukulan wasit pemimpin pertandingan, pemain memukul tim pengamnan Steaward,, bahkan yang sangat hangat adalah saat pertandingan Liga 1 El Clasico antara PERSIB Bandung menjamu PERSIJA, tidak ada keributan antar pemain akan tetapi ada tindakan Supporter PERSIB yang melakukan pemukulan terhadap Steaward,padahal saat itu PERSIB memenangkan pertandingan, sampai-sampai ada komentar netizen yang bilang “Menangn aja rebut apalagi kalah ?”,  menengok dari peristiwa tersebut dapat disimpulkan bahwa mental penonton Indonesia belum dewasa, akankah begini terus sepakbola Indonesia ?bagaimana cara untuk mendewasakan pemain, dan Supporter ? salah satu solusi adalah punishment, PSSi harus membuat aturan yang  tegas dan  dalam mengambil tindakan, misalnya wasit yang tidak bisa bekerja dengan baik harus dicabut lisensinya dan dilarang menjadi wasit untuk even resmi, pemain yang melakukan kekerasan dan pembuat oanar yang mengakibatkan munculnya kerusuhan juga harus dihukum larangan bermain 6 bulan minimal dan dendan uang yang besar,Klub harus memilki penanggung jawab supporter, dan apabila Supporter di bawah naunganya melakukan pelanggaran pihak klub juga harus menerima hukuman, tidak sekedar sangsi atau denda,adapun supporter yang melakukan tindakan kekerasan tidak hanya dihukum tidak boleh menonton pertandingan saja akan tetpai harus dipenjara karena tindakanya sudah tergolong penganiayaan dan perutaran yang lainya, adapun perturan2 hukum tersebut harus disebarluaskan baik melalui media internet maupun pamflet, baik visual maupun media elktronik seperti Televisi dan lain-lain.


 Note ; Gambar adalah hasil tangkapan layar

Dengan kondisi seperti saat ini sangat wajar apabila PSSI melakukan program naturalisasi besar-besaran, karena sepertinya sangat kesulitan mengangkat persepakbolaan Indonesia tanpa program tersebut, memang gencarnya program ini baru setelah dipegang oleh Bp.Erick Thohir, sebelumnya sudah ada program naturalisasi akan tetpai belum tepat sasaran , nyatanya bicara wilayah ASEAn saja masih tetap megap-megap, padahal juga sudah ditangani oleh pelatih-pelatih Top, berarti memang sumberdaya pemain saat itu masih belum memenuhi kualitasnya, bisa jadi Shin Tae Yong memahami kemampuan para pemain sepak bola Indonesia sebelumnya, dan mengetahui permasalahan yang ada, maka melakukan gebrakan, sayangnya langkah-langkah tersebut masih saja ada yang kontra bahkan mengkritik habis-habisan,sayangnya model kritikanya adalah melemahkan, bukan membangun, dan cenderung negative,bahkan ada seorang tokoh yang mengeluarkan kata-kata”UNTUK APA MENANG TAPI PEMAIN NATURALISASI, LEBIH BAIK KALAHAN TAPI SEMUA PEMAIN LOKAL”wah…. Ini jelas tidak paham para pemain lokal Indonesia selama ini,trus lah untuk apa bertanding kalau hanay akan kalahan dan membuat sepakbola Indonesia terpuruk ? padahal pengritik tersebut apabila disuruh menjadi ketua PSSI belum tentu bisa berbuat apa-apa.

BACA JUGA ARTIKEL BERIKUT : PEMUKULAN WASIT DI PON XXI

Sebaiknya PSSI memang harus punya program untuk meningkatkan kualitas pemain lokal, dengan kompetisi yang ketat, dan yang jelas harus ada pembinaan mental, fisik, stamina dan teknik secara menyeluruh, juga bagaimana berfikir dengan cerdas dalam memainkan sepakbola, bagaimana para pemain memngambil keputusan yang tepat di atas lapangan,lagian juga untuk para pemain Lokal agar bisa belajar bagaimana cara bermain para pemain naturalisasi, terutama juga pembentukan postur tubuh, jangan maaf punya postur kerempeng, tidak tinggi , otot tidak berisi, tidak kuat dalam berduel, tapi merasa hebat.

 

Tidak ada komentar:

POLYESTER

INFO LOWONGAN TERBARU 04.10.24

Miftakhul Adnan Auliyanto Miftakhul Adnan Auliyanto ...

POLYESTER,CARA MEMBUAT RUANG LABORATORIUM, KARUNGPLASTIK,MELT INDEX,OBAT JANTUNG,OBAT ASAM LAMBUNG