Mengapa Orang Kaya Menurunkan Anak-anak Kaya, yang Miskin Tetap Miskin?
Memang menjadi anak Orang Kaya itu Sudah Anugerah Tuhan. Mereka dididik untuk Menjadi Kaya dari Lahir. Orang Kaya Membawa Beban Nama dibelakangnya, dan mendidik Anak-anaknya bisa meneruskan Kejayaannya. Sistem Global ini memang dirancang seperti itu.
BACA JUGA ARTIKEL INI : TIP JADI KAYA ALA KETURUNAN CINA
Sistem Global Merancang yang Kelas Menengah untuk menjadi Sapi Perah, yang Kelas Miskin untuk Pekerja Kasar dan melayani Orang Kaya.
Contoh, Kelas Menengah menjadi Sapi Perah, pada masa Covid: Kelas Menengah harus travel, ngantor, Seminar, Meeting, harus vaksin, masih kemana-mana lagi dicolok Hidungnya, dengan Bayar 700 rb, disetor untuk orang Kaya. Berapa Trilyun per hari penghasilan para Pebisnis Colok Hidung? Siapa yang punya bisnis Colok Hidung? Pemiliknya adalah Orang Orang Super Kaya, pemilik RS besar, dan para Penyedia CPR juga anak-anak Orang Kaya. Dalam Keadaan Normal, Kaum Menengah diperas untuk Gaya Hidup, Kartu Kredit, Berhutang, Angsuran hutang cicil mobil, mortage jangka panjang (KPR), pay later, dst.dst.
Orang-orang Miskin, gak ada travel gak ada seminar kan? Mereka tetap mengemis dijalan tanpa masker, tetap ngrokok dijalan tanpa rasa takut Covid. Kerja pabrik full time non stop memproduksi masker. Dalam keadaan normal, golongan miskin harus dipertahankan tetap miskin karena diperlukan oleh orang-orang kaya, untuk bekerja full time di pabrik-pabrik milik orang Kaya memproduksi barang-barang kebutuhan Hidup dan Gaya Hidup.
Keluarga Kaya pada masa Covid bagaimana? Mereka semakin kaya raya. Mana ada keluarga kaya yang dicolok hidungnya ? Untuk apa? Mereka sementara tidak pergi travel, mana ada pergi meeting? Mana ada pergi Seminar untuk apa? Maksimal angkat telfon dengan Kolega diluar Negeri, impor minta Masker, Vaksin, Urgent Please, segera kirim ya sekian puluh ton sekian juta Ton obat, masker, untuk 270 juta penduduk yang dilanda kekacauan mental.
Ini hanya Ilustrasi Mengapa Kaum Miskin Tetap Miskin, yang Kaya semakin Kaya, mengapa keluarga Kaya selalu melahirkan para Pemenang. Tentu ada Pengecualian satu dua ya. Anak keluarga miskin menjadi orang kaya tetapi biasanya hancur lagi di generasi anaknya, yang maunnya hanya menikmati kekayaan orang tuanya, menolak dididik disiplin seperti Bapaknya. Memilih membuqng waktu bersenang-senang dengan uang Bapaknya.
R Noto Widjojo.
------------------------------------
Ada 3 golongan orang yang tidak mudah untuk dilawan :
1.Orang kaya yang banyak duitnya.
2.Orang yang memilki kekuasaan
3.Orang yang punya banyak ilmu
Bekerja seringkali terasa berat karena kita melakukannya hanya sebagai kewajiban, bukan sebagai ekspresi dari apa yang kita cintai. Ketika kita memilih pekerjaan yang sesuai dengan passion, aktivitas sehari-hari berubah dari sekadar tuntutan menjadi bentuk aktualisasi diri. Energi dan semangat datang lebih alami karena ada rasa keterhubungan antara diri kita dengan apa yang kita kerjakan.
Pekerjaan yang dicintai juga membawa rasa puas yang dalam, meskipun tantangan dan tekanan tetap ada. Bekerja tidak lagi sekadar tentang mendapatkan upah, tetapi menjadi tentang pertumbuhan, kontribusi, dan perasaan berarti. Setiap hari menjadi kesempatan untuk menikmati proses, bukan sekadar menunggu akhir pekan.
Confucius ingin mengajarkan bahwa rahasia hidup yang lebih ringan bukanlah menghindari kerja keras, tapi menemukan apa yang membuat kerja keras terasa menyenangkan. Ketika hati terlibat dalam pekerjaan kita, bahkan kesulitan pun terasa sebagai bagian dari petualangan, bukan beban.
ARTIKEL TAMBAHAN :
KEMISKINAN YANG DI WARISKAN
Apakah kaya miskin itu adalah warisan ...
Bisa iya bisa juga enggak...
Itulah demensi sosial yang berhubungan dengan demensi Financial, tapi tulisan dibawah ini bagus... coba simak ya , ini bukan tulisan saya, nemu di WA tapi saya sepakat :
Kalau Miskin Itu Karena Goblok,
Kenapa Banyak Orang Pintar Tetap Gak Kaya?
Pertanyaan ini sering nongol.
Pedas. Kasar. Tapi jujur…
banyak yang mikir diam-diam.
“Orang miskin itu goblok ya?”
“Gak usaha keras sih makanya miskin…”
“Kalau pinter pasti udah kaya…”
Gua gak bilang salah.
Tapi gua juga gak bisa bilang bener.
Karena hidup gak segaris itu.
Gak sesederhana kaya = pinter,
miskin = goblok.
Gua pernah baca teori:
“Poverty Trap” —
jebakan kemiskinan.
Teori ini bilang:
orang miskin gak bisa keluar dari kemiskinan bukan karena mereka malas,
tapi karena mereka kehabisan pilihan.
Karena setiap keputusan kecil,
harus dilawan sama rasa lapar, tagihan,
dan trauma dari generasi sebelumnya.
Gua juga pernah baca penelitian dari Harvard:
bahwa anak yang lahir dari keluarga miskin,
punya kemungkinan 4x lebih kecil untuk naik kelas ekonomi,
walau kemampuan akademiknya sama dengan anak dari keluarga kaya.
Artinya?
Bukan gak bisa.
Tapi jalurnya lebih panjang.
Dan seringkali… sendirian.
Ada juga yang bilang:
“Banyak juga tuh orang kaya goblok.”
Iya.
Tapi dia lahir dari ekosistem yang mempermudah.
Punya peta.
Punya kenalan.
Punya jaringan penyelamat.
Sementara banyak orang miskin…
berusaha bertahan di tengah badai,
tanpa payung, tanpa jaket,
dan kadang tanpa tahu harus ke mana.
Jadi, gua gak bilang miskin itu nasib.
Tapi gua juga gak bilang semua orang bisa kaya asal mau usaha.
Karena kalau cuma usaha yang bikin kaya,
maka buruh, tukang bangunan,
harusnya udah jadi sultan.
Tapi hidup bukan cuma tentang kerja keras.
Tapi juga tentang arah.
Tentang akses.
Tentang keberanian untuk bertanya:
“Emang harus begini selamanya?”
Kalau lu baca ini sambil ngerasa masih jauh dari titik aman…
tenang.
Lu gak sendiri.
Dan lu gak goblok.
Lu cuma belum nemu pintu yang cocok.
Tapi lu udah mulai nyari.
Dan itu lebih berani daripada banyak orang yang cuma komentar, tapi gak pernah ngerasain berdiri di tempat lu.
Yang salah itu bukan kemiskinan.
Yang salah itu kalau dunia terus-menerus bilang:
“Kalau miskin, berarti salah lu.”
Padahal kadang…
lu cuma belum dikasih tahu arah.
=====
so kita mau ambil peran yang mana???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter