Salah satu kesalahan pengusaha pemula adalah menganggap semua orang itu baik. Jawabannya tidak & kamu harus tau fakta yang ga semua orang mau bongkar tapi inilah kenyataannya kalau kamu mau tenang & ga jatuh ke jurang paling dalam.
Disclaimer : 18 tahun jalanin bisnis bikin saya makin peka untuk bisa tahu mana orang yang perlu saya hindari & saya ajak sukses bareng.
1. Tidak ada karyawan loyal.
Mau sebaik apapun karyawan bekerja denganmu, mereka akan pergi satu hari nanti. Bukan karena mereka ga baik, tapi karena setiap orang punya jalan hidupnya masing-masing.
Perusahaanmu mau jatuh, ya lebih baik karyawan resign daripada ga bisa makan.
Perusahaanmu ga bisa ngasih fasilitas terbaik, ya wajar aja karyawan pergi nyari yang lebih baik
Perusahaanmu ga punya culture, sistem, career path & kerja serabutan, kantor kumuh & ga ada masa depan, mimpin juga berantakan malah doyan marah-marah doang tanpa solusi, ya wajar mereka pergi.
Jangan baik karena kamu takut mereka pergi, tapi pantaskan diri & bisnismu agar mereka dengan hati yang tulus memilih bisnismu dibanding yang lain. Karena bisnismu menyediakan segala hal yang tim butuhkan secara konsisten. Bukan cuma gaji, SEMUA.
Bonusnya, mereka akan pelan-pelan percaya dengan kamu, bisnismu & malah kadang bisa juga jadi mata-mata untuk tim yang toxic & ga relevan.
2. Tidak ada teman & sahabat dalam bisnis.
Kamu ajak teman baikmu untuk bisnis bareng, sebelum bisnis dia baik seperti malaikat. Pas jalanin bisnis kamu kaget karena temanmu itu sekarang seperti iblis.
Awalnya ga hitungan, lama-lama semua dihitung.
Awalnya kamu doyan ngalah, lama-lama suka ribut.
Awalnya bisnis terasa adil, lama-lama kok ya ga adil.
Terus ribut, pertemanan hilang & jadi kompetitor.
Kejadian itu kamu ingat seumur hidup bikin sakit hati karena kamu ga sadar bahwa tidak ada teman & sahabat dalam bisnis.
Lebih baik kamu berteman karena bisnis daripada kamu berbisnis karena teman. Teman yang diciptakan dari bisnis adalah teman transaksional & it's ok untuk datang & pergi.
Beda sama bisnis karena teman yang biasanya dilandasi pakai emosi bukan hitung-hitungan. Namanya juga bisnis / dagang, semua harus jelas hitung-hitungannya, bukan karena nyaman & emosi pake alasan demi bantu teman.
3. Kamu harus tetap jadi orang baik
Seapes-apesnya hidupmu, sekotor-kotornya kompetitor, sebrengsek - brengseknya mereka memperlakukan kamu, kamu harus tetap jadi orang baik & ga niru apa yang mereka lakukan, karena karma itu ada.
Ada sebab ada akibat. Siapa yang kotor akan dikotorin orang lain & bukan berarti kamu harus mengikuti cara mereka.
Mau disomasi, panggil preman, sita ini & itu, karyawan di hijack, ada mata-mata yang bocorin rahasia perusahaan, ditipu karyawan semua adalah proses pendewasaan yang layak dilewati bukan dicontoh.
Karena hanya dengan jadi orang baik, kamu bisa berpikir jernih & melakukan inovasi yang membuat konsumen memilih kamu. Tapi kalau kamu ga jadi orang baik, semua orang PASTI kamu curangin.
Entah produk & gaya marketingmu overclaim ke konsumen, entah kamu curangin suppliermu, ngancurin kompetitor dengan buzzer & cara-cara ga bagus, semua.
Pada akhirnya konsumen juga ga akan kembali sama kamu & yang ada kamu hanya akan mendatangkan musuh baru termasuk karyawan & teman yang 1 vibes berengseknya sama kayak kamu.
Ingat, 1000 teman terlalu sedikit, 1 musuh terlalu banyak. Jadilah orang baik. Memang tidak semua orang baik & kamu harus berhati-hati.
That's why kamu harus jadi orang baik supaya kamu didekatkan oleh orang-orang yang juga baik, bila ditinggalkan jangan sakit hati, kamu lagi bisnis bukan buka yayasan sosial.
Sekian
tanggapan2:
oleh Shanty Purba :
Aku pernah mecat seseorang karena mencium bau tak sedap ke depannya.
Ke mana aku mau pergi dia minta ikut.
Siapa orang yang kutelepon dia nanya apakah itu partner bisnis di tempat lain.
Di saat dia bercerita, selalu saja membeberkan kekayaan bosnya sebelumnya, ditambah bumbu cerita tak sedap. Padahal yang seharusnya diceritakan adalah pengalaman kerja di tempat sebelumnya. Bukan harta si bos.
Karyawan yang bener itu, kerjakan yang harus dikerjakan. Kalau mau kasih saran sebatas bidang kerjaan itu aja. Bos nya mau pergi ke luar kota ngga usah ditanya mau ngapain dan mau ketemu siapa.
Oleh Kempi Kempis :
Bner ko..saya pernah percayakan bisnis transportasi(expedisi) ke temen..saya percaya 100% ke dia ..ternya uang operasional truk rusak nabrak dia gak tanggung jawab sampeme habis semua aset saya untuk ngurusi itu semua,saya baru sadar ternyata dalam berbisnis gak selamanya temen Deket kita itu bisa saling support ke kita,bisnis adalah hitungan untung dan rugi bukan tentang perasaan.an kasihan atau tidak tega.an..
Oleh Hendi :
Yes, itu lah realita nya dunia bisnis maupun pertemanan juga per karyawan nan.
Keren Bro Rico pencerahan yg anda bedah sunggu real di lapangan actions 👍👍
Oleh Kiki Rahardja ;
Dalem bgt ko.. Pengalaman sama persis bgt... Ga ada tmn yg bener kalo udah urusan duit.. Yg ada jd musuh... Mendingan org lain malah jd tmn bisnis... Chaiyooo ko
Oleh Heru Purwa :
Saat usaha oleng...karyawan ajukan resign...giliran usaha baru lancar bos nya baru mau untung karyawan demo minta kenaikan gaji....hdhhh
Oleh Maria Rosa Delima
Sepakat, justru temen yg sy percayailah yg menipu sy ratusan juta...hihi...dan ketika sy mintai pertanggungjwban, jwb an nya enteng bgt...namanya juga bisnis, wajar klo rugi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter