KETUA UMUM PSSI DITUNTUT MUNDUR ? GARA-GARA TRAGEDI KANJURUHAN
? LOGIKANYA DIMANA ?
Sebuah peristiwa tragis yang terjadi saat setelah
berlangsungnya pertandinagan sepak bola liga 1, pada tanggal 1 oktober 2022,
yang mempertemukan antara kesebelasan Arema FC sebagai tuan rumah menjamu
Persebaya Surabaya sebagai tamu, dimana telah terjadi korban meninggal dunia dari
supporter Arema sejumlah 152 jiwa, tentunya ini membuat duka bagi keluarga,
kerabat, bahkan bangsa Indonesia.
Sebenarnya patut disayangkan hanya gara-gara sebutir bola yang diperebutkan 22
pemain, dan hanya terjadinya selisih bola masuk ke gawang cuman satu, akan
tetapi ratusan nyawa yang sangat berharga melayang begitu saja.
Baca juga artikel ini : JALAN KELUAR SEPAK BOLA INDONESIA
Apabila dicari siapa yang salah, pasti setiap unsur
yang terlibat akan membela diri untuk mencari kebenaran agar terhindar dari
tuduhan-tuduhan penyebab peristiwa tersebut, misalanya bisa saja dari pihak supporter
berdalih turun ke Lapangan untuk mengejar pemain Arema dengan dalih ingin
memebrikan support, sedangkan dari pihak keamanan berdalih dengan berhamburnya supporter
bisa membahayakan keselamatan pemain dikarenakan bisa saja supporter itu marah
karena tim kesayanganya kalah sehingga timbul luapan emosi, hal seperti ini
mungkin persepsi dari pihak tim keamanan.
TONTON JUGA VIDEO INI : KELEMAHAN PEMAIN BOLA INDONESIA
Mestinya supporter tidak boleh turun ke Lapangan
dengan dalih apapun, apalagi sampai mendekati pemain, demikian juga pihak
keamanan dalam mengamankan mestinya tidak menggunakan gas air mata, cuman apa
yang lebih efektif untuk menghalau masa yang begitu beringas dana banyak ? ini
yang perlu diberikan solusi ke depanya,siapapun bahkan binatangpun apabila
sudah terdesak, akan melakukan aksi untuk membela diri, karena begitu
banyakanya supporter yang bisa mengancam jiawa pemain maupun petugas keamanan
sehingga terpaksa melemparkan gas air mata, ini mungkin untuk mencegah agar
penonton yang masih di Tribun tidak ikut-ikutan turun ke Lapangan ( Wallohu’alam
).
TONTON VIDEO INI : KETUM PSSI MUNDUR ?
Apa langkah selanjutnay ? ada beberpa pihak yang
menginginkan ketua Umum PSSI mengundurkan diri karena kasus ini, apakah itu
relevan ? coba kita gambarkan dalam sebuah keluarga , di saat ada salah satu
atau dua anaknya berkelahi atau membuat keributan, apakah sang kepala keluarga
harus disuruh mundur jadi Ayah ? demikian juga dalam sebuah organisasi
perusahaan, apabila ada salah satu atau kedua karyawan berkelahi membuat
keributan apa pimpinan perusahaan yang di pecat ? kan tidak logis, mestinya sumber pembuat masalah itulah yang
harus dipangkas sehingga ke depan tidak ada lagi permasalahan sama yang timbul.
BACA JUGA ARTIKEL INI : KETUM GA MAU MUNDUR DIANGGAP AMORAL ?
Jujur saja, saya tidak setuju apabila ketua umum PSSI
saat ini dituntut mundur, karena persepakbolaan nasional saat ini sedang dalam
proses dan sudah menunjukan peningkatan, lebih-lebih, sang pelatih kepala Shin
Tae Yong juga punya komitmen apabila ketua PSSI disuruh mundur maka dia juga
akan mengundurkan diri dari kepelatihan Timnas Indonesia, kan sangat
disayangkan, jadi jangan sampai hanya demi kepentingan pribadi terus kemudian
dengan mudah menuntut ketua umum PSSI suruh mundur, namanya ini ingin
menghancurkan persepak bolaan nasional, menghacurkan bangsa.
TONTON JUGA VIDEO INI : KETUM PSSI DIDESAK MUNDUR
Mestinya para pakar persepakbolaan, berfikir bersama .
untuk membuat system dan regulasi yang tepat untuk ke depan, tidak asal
sedikit-sedikit menuntut mundurnya seorang pimpinan organisasi sepak bola
Indonesia, apabila begini terus maka sepak bola Indonesia akan tenggelam.
Yang sudah berlalu biarlah berlalu karena tidak bisa
diseting ulang, biarlah ditanganioleh para ahli hukum, yang jelas jangan
samapai sepak bola Indonesia padam karena kasus tersebut.
QA Inspector (senior staff level)
QC Line (entry level)
QC Analyst for Microbiology (entry level)