INI PENYEBAB KEKALAHN TIMNAS U-23 TERHADAP PALESTINA
Pada hari Rabu tanggal 15 Agustus Timnas U-23 Indonesia melakoni laga ke 2 dalam ajang asian Game di group A, dalam laga tersebut tim asuhan Luis Milla terpaksa harus menelan pil pahit karena takluk dengan Palestina, padahal Palestina adalah negara yang sedang dilanda konflik, mengapa tim kita samapai kalah ? sehingga timnas hanya menduduki peringkat ke 3 klasemen sementara dan menjadikan langkah selanjutnya tidaklah ringan.
Semua itu tidaklah lepas dari salahnya strategi, dari pelatih dan juga para pemain, sebanrnya tidak salah pelatih melakukan Rotasi memasang Septian David Maulana karena pemain tersebut lumayan bagus, kesalahan pelatih adlah tidak memasang Evan Dimas karena bagaimanapun juga Evan Dimas adalah motor penggerak lapangan tengah, sepertinya Luis Milla masih sering melakukan percobaan-percobaan dalam memasang pemain, sudah 2 tahun menangani timnas tapi belum mampu meramu tim terbaik.
Adapun kesalahan para pemain saat laga tersebut adalah kurang koordinasinya antar lini, di lini depan Lilipaly masih suka bermain-main dengan kocekanya yang justru mudah direbut oleh lawan, di bagian tengah dengan tidak adanya Evan Dimas sangat jelas tidak ada ritme permainan, bahakn Zuldiandi melakukan kesalahan mendasar mengontrol bola dengan dada dan tangan saat dikotak pinalty yang menyebabkan kena hukuman pinalty sehingga Indonesia ketinggaln Gol, mestinya saat Irfan Jaya pemain mungil nan cerdik bisa menyamakan kedudukan merupakan awal kembagkitan Timnas, hanya saja sebuah kesalahan Fatal Davin Kwan sebagai bek kanan, tidak mampu membaca serangan lawan bahkan hanya terpaku saat ada terobosan pemain Palestina disisi kanan yang mampu di konversikan menjadi Gol, dengan hasil seperti ini Timnas harus berjuang sekeras-kerasnya untuk dua laga tersisa harus dimenangkan semua tidak boleh ada yang hasil imbang apalagi kalah , apabila ingin melangkah ke babak berikutnya.
Pada lag ke 3 hari Jum'at tanggal 17 Agustus 2018 Timans U-23 menghadapi Laos, dalam laga tersebut permainan Indonesia agak hidup, mungkin karena termotivasi atau memang Laos adalah tm terlemah yang tampil di Group A, nyatanya belum pernah menang, walaupun sempat mamapu menahan imbang melawan Palestina, namun saat melawan Hongkong kalah telak 0-6.
Mestinya Timnas Indonesia bisa menang 7-0 apabila semua kesempatan bisa terkonversi menjadi Gol ,seperti Tandukan Irfan Jaya, Ilhamudain Armain, dan Hansamuyama pada babak ke 2, sayangnya nasib belum menyelimuti Timnas kita.
Untuk menghadapi Hongkong pada hari Senin besok tanggal 21 , Timnas harus main allout tidak boleh lengah dan harus Fokus, terutama strategi pelatih harus tepat.
Pada hari Rabu tanggal 15 Agustus Timnas U-23 Indonesia melakoni laga ke 2 dalam ajang asian Game di group A, dalam laga tersebut tim asuhan Luis Milla terpaksa harus menelan pil pahit karena takluk dengan Palestina, padahal Palestina adalah negara yang sedang dilanda konflik, mengapa tim kita samapai kalah ? sehingga timnas hanya menduduki peringkat ke 3 klasemen sementara dan menjadikan langkah selanjutnya tidaklah ringan.
Semua itu tidaklah lepas dari salahnya strategi, dari pelatih dan juga para pemain, sebanrnya tidak salah pelatih melakukan Rotasi memasang Septian David Maulana karena pemain tersebut lumayan bagus, kesalahan pelatih adlah tidak memasang Evan Dimas karena bagaimanapun juga Evan Dimas adalah motor penggerak lapangan tengah, sepertinya Luis Milla masih sering melakukan percobaan-percobaan dalam memasang pemain, sudah 2 tahun menangani timnas tapi belum mampu meramu tim terbaik.
Adapun kesalahan para pemain saat laga tersebut adalah kurang koordinasinya antar lini, di lini depan Lilipaly masih suka bermain-main dengan kocekanya yang justru mudah direbut oleh lawan, di bagian tengah dengan tidak adanya Evan Dimas sangat jelas tidak ada ritme permainan, bahakn Zuldiandi melakukan kesalahan mendasar mengontrol bola dengan dada dan tangan saat dikotak pinalty yang menyebabkan kena hukuman pinalty sehingga Indonesia ketinggaln Gol, mestinya saat Irfan Jaya pemain mungil nan cerdik bisa menyamakan kedudukan merupakan awal kembagkitan Timnas, hanya saja sebuah kesalahan Fatal Davin Kwan sebagai bek kanan, tidak mampu membaca serangan lawan bahkan hanya terpaku saat ada terobosan pemain Palestina disisi kanan yang mampu di konversikan menjadi Gol, dengan hasil seperti ini Timnas harus berjuang sekeras-kerasnya untuk dua laga tersisa harus dimenangkan semua tidak boleh ada yang hasil imbang apalagi kalah , apabila ingin melangkah ke babak berikutnya.
Pada lag ke 3 hari Jum'at tanggal 17 Agustus 2018 Timans U-23 menghadapi Laos, dalam laga tersebut permainan Indonesia agak hidup, mungkin karena termotivasi atau memang Laos adalah tm terlemah yang tampil di Group A, nyatanya belum pernah menang, walaupun sempat mamapu menahan imbang melawan Palestina, namun saat melawan Hongkong kalah telak 0-6.
Mestinya Timnas Indonesia bisa menang 7-0 apabila semua kesempatan bisa terkonversi menjadi Gol ,seperti Tandukan Irfan Jaya, Ilhamudain Armain, dan Hansamuyama pada babak ke 2, sayangnya nasib belum menyelimuti Timnas kita.
Untuk menghadapi Hongkong pada hari Senin besok tanggal 21 , Timnas harus main allout tidak boleh lengah dan harus Fokus, terutama strategi pelatih harus tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar