Juni 28, 2020

CARA OPTIMALISASI PROSES KOAGULASI DAN FLUKOLASI PENGOLAHAN AIR PDAM DARI SUNGAI ATAU DANAU

CARA PENGOPTIMALAN  PROSES KOAGULASI DAN FLUKOLASI PENGOLAHAN AIR PDAM DARI SUNGAI ATAU DANAU 

Kita semua tahu kebutuhan air untuk kelangsungan hidup, namun air yang kita butuhkan untuk hidup tentu saja yang bisa untuk menunjang kesehatan kita, tidak menyebabkan penyakit

    sedangkan ketersediaan air di suatu tempat akan berbeda-beda kondisinya, ada daerah yang tercukupi sumber air dari dalam tanah namun ada daerah yang kekurangan air terutama daerah perkotaan, maka dari itu pemerintah mengadakan penyediaan air dengan membangun isntalasi-instalasi pengolah air atau terkenal dengan singkatan PDAM. 

    biasanya air yang dialoah ada dari 3 sumber, yiatu :

    1.Sumur dalam

    2.Air Sungai

    3.Air Danau 

u untuk sumur dalam mungkin tidak banyak permasalahan karena sebenarnya sumur da-lam sudah dilakukan filterisa-si oleh alam, oleh struktur tanah dan batuan yang ada.

   Yang jadi masalah adalah kalau air yang sumbernya dari sungai dan danau, karena air sungai tempat berkumpulnya air dari berbagai sumber aliran juga dari air hujan yang membawa kotoran-kotoran, demikian juga air  Danau.

    untuk ke dua sumber tersebut perlu penanganan  pengolahahan yang tepat, guna memenuhi  standart air minum yang diperlukan.

    adapun kriteria yang mempengaruhi standart air minum adalah:

     1.Bau

     2.Warna

     3.pH

     4.TDS ( total dissolve solid )

     5.Turbidity

     6.Bakteri Coli

     7.Kadar besi ( fe )

     8.Clorine ( Cl- ) 

   Sangat jelas apabila air yang kita gunakan tidak boleh berbau, warna juga harus  tidak berwarna alias jernih, derajat keasaman atau pH ada dikisaran 6.5 s/d 8, tidak boleh kondisi asam karena akan bersifat korosif baik terhadap system pipa maupun tubuh kita, namun juga tidak boleh terlalu basa, karena dengan kondisi terlalu basa akan menimbulkan kerak pada system pemipaan juga akan tumbuh lumut.

    BACA JUGA ARTIKEL INI : 

      AR TEST KOAGULAN    

  Sedangkan TDS harus di bawah 1 ppm, karena TDS ini merupakan padatan terlarut yang sebenarnya tidak nam-pak,dan ini bisa juga akibat pencemaran atau memang mineral yang terkandung dari alam, namun akan bisa meni-mbulkan kerak, bahkan apabila untuk air  minum bisa terjadi pengendapan di Ginjal kita, menjadi penyakit batu Ginjal, sedangkan Turbidity adalah nilai kekeruham , sebagaimana kita sebutkan di atas , bahwa air yg kita konsumsi harus jernih,dan adanya kekeruhan itu bisa juga disebabkan oleh pencemar yang terkandung dalam air dan bisa membahayakan kesehatan,


 

 Bakteri Coli tidak diperbolehkan dalam standart air minum,walaupun air hanyadipergunakan untuk mandi,namun apabila mengandung bakteri Coli maka disaat berkumur untuk gosok gigi maka akan masuk ke dalam pencernaan kita maka akan menyebabkan diare yang hebat.

    Mengenai kadar besi ( Fe ) ini juga disebabkan oleh bakteri, dan dengan adanya kandungan besi dalam air yang terlalu tinggi maka akan merubah warna dari air menjadi kuning kecoklatan, dan menimbulkan rasa tidak enak, bahakan akan merubah warna baju saat air tersebut digunakan untuk mencuci pakaian.  

  Adanya kandungan Chlorine dalam air memang sengaja ditambahkan saat proses pe-ngolahan air yang berfungsi untuk membunuh Bakteri , namun apabila Chlorine terlalu tinggi ( maksimum 2 ppm ) dalam air maka juga akan berbahasa karena sifatnya yang karsinogen juga pembunuh makhluk hidup yang yang cukup kuat sehingga bisa merusak lingkungan.

   Guna memenuhi kriteria air sesuai kebtuhan maka diperlukan pengolahan yang tepat, baik dari proses Filterisai, kemudian untuk mengikat pencemar yang bersifat kimia maupun fisika diperlukan proses Koagulasi yaitu penggumpalan dengan bahan koagulan, dan juga Flukolasi dengan proses membentuk flok-flok dari hasil koagulasi sehingga mudah dipisahkan dan menjadikan air jernih dan bersih.

 

   Ternyata dalam proses koagulasi dan flukolasi tidak serta merta bahwa konsentrasi tinggi dalam air akan menghasilkan kualitas air yg tepat, justru kadang dengan konsentrasi lebih rendah malah bisa menghasilkan yang optimal, maka dari itu sebelum proses diterapkan pada penjernihan air skala besar, maka perlu dilakukan uji coba di laboratorium atau dengan cara Jar tes, yaitu mempersiapkan larutan Koagulan dan Flokulan dengan variasi konsentrasi tertentu, misal dari 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm, 50 ppm, 60 ppm, 70 ppm , 80 ppm, 90 ppm, 100 ppm, dari larutan tersebut kita coba untuk menetralkan air sehingga mana yang tepat menghasilkan air yang memenuhi standard.

   Tonton juga video ini :

 

BENTUK KOAGULAN

   

   Informasi lebih lanjut mengenai pengolahan air, limbah dll silahkan hubungi 

    Sunarta

 

    Email : sun_elarta@yahoo.com

             membagiilmuolehsunarta@gmail.com

 

    HP/WA : 082137320434

 

Tidak ada komentar:

POLYESTER

INFO LOWONGAN DI PT.BAKRIE CONTRUCTION DAN PT.SAHABAT UTAMA TRACO

Miftakhul Adnan Auliyanto Miftakhul Adnan Auliyanto • 1st • 1s...

POLYESTER,CARA MEMBUAT RUANG LABORATORIUM, KARUNGPLASTIK,MELT INDEX,OBAT JANTUNG,OBAT ASAM LAMBUNG