Mei 05, 2025

CARA MEMILIKI KEKUATAN DARI SHAKESPEARE

Dalam Bahasa Indonesia ada pepatah Anjing menggonggong tidak menggigit, Air beriak tanda tak dalam, Tong kosing nyaring bunyinya, kalau dalam bahasa jawa adapula istilah "KAKEHAN GLUDHUK KURANG UDAN" kalau dialih bahasa Indonesia "KEBANYAKAN GUNTUR TAPI TIDAK ADA HUJAN" namun ada lawan istilah tersebut yang berbobot, yaitu , Air tenang menghanyutkan,ini sebuah istilah yang menggambarkan kemampuan seseorang baik dalam ilmu pengetahuan maupun dalam berperilaku.

Nasihat Shakespeare ini terdengar sederhana, tapi menyimpan strategi hidup yang halus dan tajam. Dalam dunia yang semakin ramai dengan pamer, tampil sederhana justru bisa jadi bentuk kekuatan. Menyimpan kelebihanmu dan tidak buru-buru mengumbarnya memberi ruang untuk kejutan, bahkan perlindungan. Ibarat pisau yang tajam tapi disimpan dalam sarung—tidak banyak bicara, tapi siap ketika dibutuhkan.

Berbicara lebih sedikit dari yang kamu tahu bukan berarti menyembunyikan pengetahuan, tapi menunjukkan kebijaksanaan. Orang yang bijak tidak sibuk membuktikan bahwa dirinya pintar di setiap kesempatan. Ia tahu kapan waktunya bicara, kapan waktunya diam. Karena diam yang tepat, seringkali lebih kuat dari seribu argumen.

Dalam hidup, sering kali mereka yang tenang dan tampak biasa-biasa saja justru menyimpan paling banyak. Dan mereka yang paling ribut… ya, biasanya sedang menutupi sesuatu. Jadi, kalau kamu merasa tahu lebih, tidak perlu merasa harus selalu terlihat lebih. Diam bukan berarti kalah—kadang itu tanda kamu sudah jauh lebih dari yang kamu tunjukkan.
Langkah yang bijak bukan hanya tentang kecepatan, tapi tentang kesadaran. Banyak orang tergesa-gesa mengejar sesuatu, merasa waktu tak cukup, padahal justru karena terlalu cepat, mereka tak sempat benar-benar memahami arah. Mereka mengejar keberhasilan, tapi sering lupa mempersiapkan fondasi.

Dalam hidup, tergesa-gesa sering kali bukan tanda produktivitas, tapi ketakutan tertinggal. Padahal, yang kuat bukan yang paling cepat, melainkan yang paling tahan lama—yang tahu kapan harus melangkah, kapan harus berhenti, dan kapan harus mengamati. Kemenangan sejati jarang ditemukan dalam lari cepat, tapi lebih sering dalam ketekunan.

Dengan melambat, kita belajar mendengarkan. Dengan berjalan perlahan, kita tidak hanya melihat tujuan, tapi juga menyerap pelajaran sepanjang jalan. Karena terkadang, yang paling berharga bukan apa yang kita capai, tapi bagaimana kita mencapainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter

POLYESTER

CARA MEMILIKI KEKUATAN DARI SHAKESPEARE

Dalam Bahasa Indonesia ada pepatah Anjing menggonggong tidak menggigit, Air beriak tanda tak dalam, Tong kosing nyaring bunyinya, kalau dala...