Mei 06, 2025

UANG DAN BAHAGIA

Saya yakin anda sering melihat orang yang kaya raya disekeliling anda, entah tetangga kampung atau malah tetangga sebelah, yang punya rumah mewah nan megah, mobil banyak, apa-apa serba ada, ingin makan apa saja bisa,seperti sangat bahagia karena segala yang diinginkan bisa didapatkan.
Apakah orang tersebut benar-benar bahagia ? bisa ya dan juga bisa tidak, memilki banyak uang memang bisa bikin senang, namun kenyataanya ternyata uang bukanlah segalanya, walaupun dizaman modern ini segalanya menggunakan uang,contoh kecil saja misal kita dalam perjalan ,mau buang air kecil saja harus bayar, akan tetapi uang ternyata tidak bisa untuk membeli kebahagiaan, rasa bahagia itu di atas rasa senang, ada kerabat yang dulu punya prinsip uang adalah sumber kebahagiaan, makanya dia bekerja keras untuk bisa mendapatkan dan mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya,akan tetapi hari demi hari ternyata justru dengan kekayaanya semakin tidak bahagia,karena justru akibat kesibukanya mencari uang menjadikan jauh dengan kerabat dan saudara-saudaranya, suatu ketika dia jatuh sakit dan ketika saudara-saudaranya mau datang untuk menjenguknya betapa rasa bahagia sekali, dia baru menyadari ternyata rasa bahagia bukanlah bersumber dari uang semata.

Bahagia ternyata tidak selalu serumit yang kita bayangkan. Kadang cukup dengan tiga hal sederhana: punya seseorang untuk dicintai, sesuatu yang membuat kita merasa berguna, dan harapan kecil yang membuat kita bangun setiap pagi dengan semangat. Ketiganya bukan barang mewah, tapi bahan baku kebahagiaan yang sering kali terabaikan.

Tanpa cinta, hidup terasa dingin. Tanpa aktivitas yang bermakna, hari-hari berjalan tanpa arah. Dan tanpa harapan, masa depan hanya terlihat sebagai bayangan kosong. Tiga hal ini membentuk pondasi keseimbangan batin, yang jika satu saja runtuh, bisa membuat segalanya goyah.

Menjaga cinta, makna, dan harapan bukan sekadar soal nasib, tapi soal pilihan dan perhatian. Kita tidak selalu bisa mengontrol hidup, tapi kita bisa memilih untuk tetap mencintai, terus bergerak, dan tidak kehilangan harapan.

Padahal setiap orang itu inginya hidup bahagia, kita sering mendengar ucapan selamat untuk pengantin yang baru memulai kehidupan berkeluarga, banyak yang mengucapkan Selamat menempuh hidup baru,semoga bahagia,akan tetapi suka lupa bagaimana mencapai rasa kebahagiaan.
Di balik kompleksitas alam semesta, kutipan Isaac Newton ini mengingatkan kita bahwa alam justru bergerak dengan prinsip-prinsip yang sederhana dan elegan. 
Hukum gravitasi, pergerakan planet, hingga fotosintesis—semuanya berlangsung tanpa drama, tanpa basa-basi.
Namun, kalimat kedua menjadi peringatan: "alam bukan boneka." 
Ia tidak bisa diperlakukan sesuka hati. 
Kita tidak bisa menarik talinya, mengendalikan segalanya, dan berharap tak ada konsekuensi. 
Alam punya caranya sendiri untuk menjaga keseimbangan—kadang dengan cara yang tidak kita duga.
Apakah manusia modern telah terlalu banyak “bermain” dengan alam, seakan-akan ia bisa dikendalikan?  
Di mana batas antara eksplorasi ilmiah dan eksploitasi?  
Dan bagaimana kita bisa kembali menghargai kesederhanaan alam dalam hidup sehari-hari?
Salam Kato 🖐️

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter

POLYESTER

UANG DAN BAHAGIA

Saya yakin anda sering melihat orang yang kaya raya disekeliling anda, entah tetangga kampung atau malah tetangga sebelah, yang punya rumah ...