Di nukil dari : Kasih Tulus
Orang Jepang dikenal disiplin bukan karena mereka lahir tanpa rasa malas, tapi karena mereka membentuk sistem hidup yang bikin malas nggak punya ruang buat berkembang. Kita pun bisa belajar hal yang sama. Karena pada dasarnya, rasa malas bukan musuh - dia cuma tanda kalau kita belum punya arah yang jelas.
Yuk, pelajari 7 ajaran Jepang yang bisa bantu kamu ngelawan rasa malas dan mulai hidup lebih terarah.
1. Kaizen - Perbaikan Kecil Setiap Hari.
Daripada langsung pengin sempurna, orang Jepang percaya sama perubahan kecil tapi konsisten. Mulai dari 1% aja setiap hari. Karena perubahan kecil yang terus dilakukan jauh lebih kuat daripada niat besar yang cuma berhenti di awal.
2. Ikigai - Temukan Alasan untuk Bangun Tiap Pagi.
Kalau kamu tahu "kenapa" kamu harus bergerak, rasa malas jadi lemah. Cari hal yang bikin kamu ngerasa hidup sesuatu yang kamu cintai, kamu kuasai, dunia butuh, dan bisa jadi sumber penghasilan. Itulah ikigai-mu.
3. Shoshin - Pikiran Pemula.
Orang Jepang punya prinsip untuk selalu belajar seperti pemula, bahkan saat sudah ahli. Rasa ingin tahu bikin otak tetap aktif dan semangat tetap hidup. Kalau kamu merasa "udah tahu semuanya," justru di situlah rasa malas tumbuh.
4. Wabi-Sabi -Nikmati Ketidaksempurnaan.
Kamu nggak harus menunggu "sempurna" buat mulai. Wabi-sabi ngajarin kita buat mencintai kekurangan dan ketidaksempurnaan proses. Karena kesempurnaan itu bukan hasil akhir, tapi cara kamu bertumbuh.
5. Gaman -Tahan dan Tetap Lanjut.
Artinya: sabar dan tegar dalam menghadapi kesulitan. Kadang bukan karena kita malas, tapi karena kita gampang menyerah. Gaman bikin kamu tetap jalan walau capek, karena kamu tahu - hasil besar lahir dari ketahanan.
6. Oubaitori - Jangan Bandingkan Diri dengan Orang Lain.
Setiap pohon mekar di waktunya. Sakura, plum, dan persik semua indah, tapi di musim berbeda. Begitu juga kamu. Berhenti bandingin progresmu dengan orang lain, karena membandingkan cuma bikin energi habis dan semangat mati.
7. Shikata ga nai -Terima Hal yang Tak Bisa Diubah.
Bukan semua hal bisa kamu kendalikan. Ajaran ini mengingatkan kita buat fokus ke hal yang bisa diperbaiki, bukan ngeluh tentang yang nggak bisa diubah. Saat kamu berhenti melawan hal yang sia-sia, energi kamu bisa dipakai untuk bertumbuh.
Bangsa Jepang bukan tanpa rasa malas. Mereka cuma punya filosofi hidup yang membuat disiplin terasa ringan, bukan beban. Dan kamu pun bisa begitu. Mulai dari hal kecil hari ini, dan biarkan kebiasaan baik tumbuh menggantikan rasa malas.
Tanggapan :
Joko Wicahyo :
Meski dikenal disiplin, bangsa Jepang tetap manusia biasa — mereka juga bergulat dengan rasa malas, lelah, dan putus asa. Bedanya, mereka membangun sistem dan nilai yang membuat rasa malas itu tidak sempat berakar.
Namun, zaman berubah. Banyak pemuda Jepang kini enggan menikah bukan karena kehilangan semangat, tapi karena mereka hidup di tengah tekanan ekonomi dan budaya kerja yang keras. Biaya hidup tinggi, pajak besar, dan tanggung jawab sosial untuk menopang generasi tua membuat mereka berpikir ulang tentang keluarga.
Ironinya.. Di negeri yang mengajarkan kaizen dan ikigai, justru banyak anak mudanya kehilangan arah hidup karena tuntutan sistem yang terlalu berat. Tapi dari situ juga kita bisa belajar:
bahwa disiplin tanpa keseimbangan bisa berubah jadi beban, dan semangat hidup butuh ruang untuk beristirahat.
Mungkin itu pelajaran kedelapan dari Jepang:
Hiduplah dengan tekun, tapi jangan biarkan hidup menghapus makna dari ketekunan itu.
Estoink Waeflan Suryanto
Jepang bisa spt itu karena mereka percaya bahwa kaisar mereka adalah keturunan dewa matahari,makanya lambang bendera mereka matahari terbit,dgn spirit matahari negara kecil mampu menguasai negara negara asia pada masa perang,bgitupun ketika mereka di hantam bom atom di hirosima dan nagasaki mereka dgn cepat dapat bangkit dari keterpurukan
Mega Maharani
Hidup itu yg penting punya tempat sendiri yg aman , mudah dijalani dgn tdk tergantung orglain krn terpaksanya sendiri utk nyukupi kbutuhan sendiri itu mudah n ringan krn gak punya beban yg besar n gak perlu butuh ma orglain yg banget2 , mau temenan y ayo , klo gak y gak masalah. Msu bersama ayo , mau pisahan y udh gpp , gak ush ada pemaksaan. Itulah harga diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buka terus info, ambil artikel bermanfaat,sebarkan ke semua orang,
Untuk mencari artikel yang lain, masuk ke versi web di bawah artikel, ketik judul yang dicari pada kolom "Cari Blog di sini " lalu enter