PROSES PEMBUTAKAN PET CHIPS
Melanjutkan proses terbentuknya Polyester sempurna pada bab sebelumnya, disini
kita bahas tentang line pembentukan chips pada PET tersebut.
Sebagaimana kita ketahui bahwa PET yang terbentuk dalam final reaktor ( DRR )
merupakan PET bentuk leleh cair, sehingga apabila akan dipacking dalam Chips baging harus dibentuk granule atau butiran-butiran kecil yang disebut CHIPS. ,
BACA JUGA ARTIKEL
Prinsip
dasar pembetukan CHIPS adalah PET leleh cair dari DRR dipompa melalui Chips
head Casting atau die head yang terdapat lobang-lobang kecil dengan diameter
dan jumlah tertentu, sehingga lelehan PET cair tersebut keluar dalam bentuk
memanjang, kemudian didinginkan menggunakan air dengan suhu antara 20 - 22°C
agar membeku dan mengeras, lelehan beku tersebut dilanjukan ke pisau pemotong
yang telah diatur posisinya sehingga butiran memiliki ukuran tertentu.
Namun dalam pembentukan Chips ada juga dengan bentuk lain yaitu PET leleh cair
yang keluar dari die Head tidak melalui lobang-lobang akan tetapi lobang yang
melebar, sehingga keluaran berbentuk lembaran yang dinamakan Ribon, kemudian
ribon tersebut dilewatkan pada pisau pembelah dan pemotong, tapi teknologi ini
sudah ditinggalkan.
BACA JUGA ARTIKEL INI : PEMBENTUKAN FILAMEN POLYESTER
Chips potongan yang masih basah akibat dari pendinginan, dilewatkan pemisah air
sehingga dihasilkan Chips kering, akan tetapi yang jelas bukanlah kering sempurna, maka hasl dari ini selalu diuji kandungan airnya dikarenan apabila masih terdapat kandungan air yang terlalu tinggi akan mengakibatkan rusaknya rantai polymer karena terjadi reaksi samping disaat proses pelelhan untuk pembentukan filaman, kemudian ditransfer ke Silo ( Tangki penampungan sementara ) dari Silo kemudian dilakukan Baging dengan Chip Bag
yang biasanya muat 1 Ton Chip, pada luar Bag diberi identifikasi nomor Bag dan
nomor Lot juga tanggal Produksi.
Berikut contoh Chips : Super Bright
Kita
lanjutkan mengenai analisa PET dari artikel sebelumnya :
3. Analisa moisture pada PET menggunakan system Elektrolisis
Prinsip Analisa :
Air dari sampel PET dikeluarkan,dengan bantuan nitrogen yang
sebelumnya telah dipanaskan pada suhu 205°C, kemudian uap air bersamaan dengan Nitrogen didorong
ke Cell Electrolitic. sejumlah air yang teruapkan tersebut diserab oleh dua cell yang
terhubungkan yang diisi dengan Phosphorus pentoxide ( P2O5 )dan didekomposisi secara elektrolisis,
menjadi Hidrogen dan Oksigen.
dua kawat platinum digulung pada tabung teflon sebagai elektroda yang terbungkus dengan lapisan tipis. Phosporus Pentoxide setelah diberi tegangan dan penambahan Asam Phospat encer.
Disaat diberikan tegangan secara konstan pada
elektroda ini dan dilewatkan gas nitrogen basah melalui Cell elektrolitik, akan terjadi arus dan secara
langsung menandakan adanya kandungan air pada sampel,yang secara otomatis ditunjukan oleh pengukuran alat
dalm satuan microgram air.
3.1 Peralatan
3.1.1 Meeco Moisture analyser Type LBY
Model W
3.1.2 Penampung/tempat
sampel ( sample holder ) dengan kapasitas 10 gr
3.1.3 Regenearis
set untuk Cell Electrolitic
3.1.4 Kran reduser
Nitrogen, sambunga R 1/4"
3.1.5 Drying
device yang terdapat adsorber untuk mengeringkan Cartridge .
3.1.6 Swagelock
reducer jumlahnya 3 yaitu 1/4" sampai 1/8 "diameter luar
3.1.7 Pipa logam
diamter luar 1/8"
3.2 Bahan Kimia
3.2.1 Di
Potassium tartrate K2C4H4O6 x 1/2 H2O
3.2.2
Acetone
3.2.3 Air destilat
3.2.4 Frigen
3.2.5 Asam
Phospat 86%
3.2.6
Nitrogen murni
3.3 Cara kerja
3.3.1. Posisikan Alat Moisture
Analyzer diatas meja kerja Laboratorium yang benar-benar datar dan terbebas dari getaran.
3.3.2.
Sambung alat anlyzer dengan bantuan pipa logam diameter luar 1/8"melewati
bagian pengering dan kran reduser ke Silinder Nitrogen.
3.3.3. Buka Silinder Nitrogen, atur
aliran gas menggunakan kran reduser, sehingga mengalir ke Alat Moisture Analyzer dengan kecepatan alir 50ml/menit.
3.3.4. Sample Holder ( tempat sampel
) harus benar-benar rapat menutup pada furnace kalau tidak maka aliran Nitrogen tidak bisa diatur, tekanan sebelum masuk ke analyzer
antara 2
sampai 3 Psi.
3.3.5. Hidupkan Analyzer dengan cara
memutar saklar INSTRUMENT POWER SWITCH dari posisi Off ke On
3.3.6. Atur level tombol "Cond
-Anal" ke posisi"Condition"
3.3.7. Hidupkan sistem pemanasan
dengan cara memutar tombol " HEATER POWER SWITCH dari posisi off ke posisi on.
3.3.8. Atur suhu Furnace pada kontrol
suhu 400°F = 205°C, jarum warna merah menunjukan suhu yang diinginkan, sedangkan warna hitam adalah pembacaan suhu sesungguhnya.
3.3.9. Lakukan kondisioning untuk
alat Analyzer , dengan cara analyzer biarkan bekerja pada 0-1 mA meter pada cell 1 menunjukn hasil dibawah 0.49 mA dan Cell 2 di
bawah 0.1 mA, ini biasanya memerlukan waktu 24 jam,pada kondisi demikian level Cond-Anal posisikan pada "cond "kemudian
setelah 24jam putar pada posisi "anal"dan lakukan pengecekan apakah level mA meter
sesuai yang diinginkan di atas.
Chips Semidull :
AKAN BERLANJUUTT>>>> ikuti terus.