Juli 22, 2015

Teknik Terbaru dalam Preparasi Sampel Analisis Obat dalam Sediaan Farmasi dan dalam Cairan Biologis dan Kompitibilitas kimia terhadapSepta Vials



A. Teknik Terbaru dalam Preparasi Sampel Analisis Obat dalam Sediaan Farmasi dan dalam Cairan Biologis

B. Kompitibilitas  kimia terhadap Septa Vials

Semoga bermanfaat.

 

A. Teknik Terbaru dalam Preparasi Sampel Analisis Obat dalam Sediaan Farmasi dan dalam Cairan Biologis

    Persiapan sampel merupakan salah satu langkah dalam analisis yang dapat menentukan keberhasilan analisis, karena dapat membersihkan sampel dari matriksnya dan menghasilkan recovery yang tinggi. SPE (Solid Phase Extraction ) dan SPME (Solid Phase Microextraction) adalah metode terbaru dalam persiapan sampel untuk mengurangi volume pelarut dan waktu preparasi. Artikel ini meninjau kemajuan terbaru dalam teknik persiapan sampel untuk analisis farmasi dengan fokus khusus pada SPE .

Identifikasi dan kuantifikasi suatu senyawa obat dan metabolitnya dalam cairan biologis secara ekstensif dikembangkan untuk kebutuhan perkembangan kajian ketersediaan hayati obat ( bioavailability) dan profil farmakonetika obat itu sendiri.

Materi biologis seperti darah dan urin dan sediaan farmasi seperti tablet, sirup, dan krim memiliki matriks yang kompleks, karena di dalamnya terdapat protein, polisakarida, steroid, lemak, garam, asam dan basa organik yang dapat mengganggu dalam analisis senyawa aktif obat yang diperiksa. Selain itu, analit senyawa aktif memiliki kadar yang rendah dalam sampel. Kecenderungan penggunaan instrumen oleh peneliti di industri atau peneliti lain untuk analisis obat dalam matriks sampel sangat besar. Meskipun perkembangan analisis instrumen dengan efisiensi tinggi untuk menentukan analit di dalam sampel biologis dan sediaan jadi telah berkembang pesat, namun pre-treatment atau preparasi sampel dalam mengisolasi, mengekstrak, dan mengkonsentratkan komponen interest dalam matriks sampel tetap sangat diperlukan, sebab instrumen secanggih apapun tidak bisa menangani matriks secara langsung.

Oleh karena itu SPE Agilent Bond Elut Plexa menggabungkan penelitian yang inovatif, teknologi pembuatan yang canggih, dan pemantauan kualitas yang ketat untuk memberikan kecepatan aliran yang konsisten dan hasil keterulangan yang baik.

Agilent Bond Elut Plexa merupakan SPE yang pada umumnya digunakan dalam analisa makanan, minuman, maupun bioanalysis karena telah terbukti dapat menghilangkan matriks (pengotor) dari sampel yang akan dianalisa sebelum dilanjutkan ke tahapan analisa selanjutnya, baik menggunakan HPLC, GC, EC maupun ELISA.

Keunggulan Bond Elut Plexa diantaranya:

·  Kecepatan aliran

·  Keterulangan yang baik antar catridge

·  Efektivitas waktu dan Data yang dapat dipercaya

·  Proprietary automated fritting dan realtime
proses QC meminimalkan channels (atau tidak ada sama sekali) dalam kemasan sorbent bed, dapat mencegah lolosnya analit dan variabel recovery.

Bond Elut Plexa adalah produk baru dari SPE polimer, dirancang untuk meningkatkan kinerja analitik dan kemudahan penggunaan. Keunikannya terletak pada susunan eksterior terhidroksilasi , interior hidrofobic dan arsitektur advanced polymeric. Bond Elut Plexa memiliki 3 jenis yaitu Bond Elut Plexa, Bond Elut Plexa PCX dan Bond Elut Plexa PAX.

 

Arsitektur Polimer yang Canggih Meningkatkan Kinerja Ekstraksi

 

 

Sumber : aritkel ditulis oleh Muchtaridi, M.Si, Apt


B. Kompitibilitas  kimia terhadapSepta Vials

Kompatibilitas kimia dapat bervariasi tergantung pada konsentrasi dari pelarut, temperatur, berat molekul pelarut, dan faktor lainnya. Oleh karena itu, selalu
disarankan agar Anda mencoba berbagai septa untuk menentukan yang terbaik untuk analisis Anda.
Agilent menyediakan informasi ini kompatibilitas septa sebagai panduan dan mulai titik acuan.




Juli 21, 2015

FENOMENA LEBARAN DALAM MERAYAKAN IDUL FITRI



FENOMENA LEBARAN DALAM MERAYAKAN IDUL FITRI

Bagi orang Islam yang beriman dan bertaqwa dengan sungguh-sungguh menjalankan perintah Allah untuk  menjalankan  Ibadah  puasa   Ramadhan 1 bulan penuh ( bisa  29  atau  30 hari tergantung  keberadaan  hilal dan hisaban )  perjuangan selama 1 bulan untuk menahan lapar, dahaga dan hawa nafsu menjadikan perjuangan yang amat berat dan panjang, tetap dilakukan demi meraih surganya Allah, dan terhindar dari siksaan Allah di hari akhir nanti.
Tak jarang yang tidak kuat menjalankan ibadah puasa ini walaupun dalam KTP kolom agama tertulis Islam, sehingga kita sering menjumpai dipinggir-pinggir jalan banyak warung makan masih  melakukan  aktifitas  sebagaimana  hari-hari biasa, dan  tidak sedikit pula disiang hari orang-orang dewasa makan di warung-warung tersebut tanpa merasa rikuh walaupun mereka mengetahui bahwa bulan tersebut adalah bulan Ramadhan.
Kita  semua  berasumsi bahwa  Indonesia  adalah  negara  dengan pendunduk beragam Islam terbesar di Dunia, namun hal ini sebenarnya menurut pengamatan kami tidaklah selalu benar, mungkin  data  statistik  di pemerintahan  memang  terdaftar  banyak  yang  beragama Islam, namun  menurut  realita, bahwa  sebenarnya  di Indonesia  ini  sangatlah majemuk sangatlah heterogen  dengan  bermacam-macam  kepercayaan,  ada Islam,  Islam  abangan,  Aliran kepercayaan, Hindu, Budha,Kejawen, dan tidak sedikit juga yang tidak punya agama atau malah tidak percaya dengan adanya Tuhan.
Puasa  Ramadhan  telah berlalu, seolah-olah  perjuangan  selama 1 bulan tertuntaskan sudah, sehingga disaat pemerintah menentukan hilal akan datangnya tanggal 1 syawal sontak semua bergembira, bersuka ria, semua disambut dengan penuh persiapan, seakan-akan hari raya Idul Fitri merupakan hal yang sangat istimewa, tak terkecuali bagi seluruha rakyat Indonesia dari segala macam kepercayaan dan agama tumpah ruah untuk merayakannya, dan sudah menjadi budaya,  sehingga  hingar  bingar  perayaan  tersebut dimeriahkan dengan segala macam cara, ada  yang  berduyun-duyun  mudik  ke kampung  halaman menempuh jarak ribuan kilometer, menjadikan  jalanan  macet,  dengan   perjuangan yang berat namun penuh semangat dan tak sedikit  justru  sangking  semangatnya  menjadi  korban  kecelakaan,   semua  demi  bertemu dengan  sanak  saudara  dan  handai taulan, seolah-olah mereka semua telah mencapai sebuah kemenangan  dari  peperangan  yang  sangat  besar,  ini  tak  terkecualai o rang-orang  yang sebenarnya tidak pernah menjalankan ibadah puasa.
Dalam  menyambut  hari raya Idul Fitri semua telah dipersiapkan jauh hari sebelumnya, suatu hal yang sangat naif dalam mempersiapkan perayaan tersebut karena kepepet akan kebutuhan dan  biaya  yang diperlukan ada juga yang tadinya tidak ada niatan jadi penjahat, justru malah melakukan  tindak  kejahatan dengan  merampok, bahkan sampai membunuh korbanya hanya dengan  dalih  untuk memenuhi kebutuhan saat Lebaran, kalau hal seperti ini terus apa makna dari Lebaran itu sendiri ?
Sebaiknya  kita  menyikapi  lebih arif  tentang perayaan idul Fitri sehingga tidak mengurangi makna  dan  perintah  dari Allah  dan  Rosululloh,  kadang  orang  justru  kebablasan  dalam memaknai Idul Fitri.

POLYESTER,CARA MEMBUAT RUANG LABORATORIUM, KARUNGPLASTIK,MELT INDEX,OBAT JANTUNG,OBAT ASAM LAMBUNG