TBC adalah kepanjangan dari Tuberkulosis, yang masyarakat pada umumnya memahami sebagai panyakit yang berhubungan dengan paru-paru atau menyerang jaringan paru-paru, namun ternyata TBC juga bisa menyerang di luar paru-paru pada bagian tubuh lainya seperti selaput otak, selaput jantung,kelenjar getah bening,tulang,persendian,kulit,usus,ginjal,saluran kencing,alat kelamin dan lain-lain.
TBC adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis, penyebaranya melalui udara,pada saat pasien TBC batuk, bersin atau meludah, apabila pasien tidak segera diobati maka akan terdapat resiko menularkan 10-15 orang, sebagian besar bakteri TBC menyerang paru-paru,akan tetapi dapat juga menyerang bagian tubuh lainya seperti tulang, kelenjar, kulit,otak dan lainya, yang jelas TBC bukan kutukan atau penyakit keturunan,melainkan penyakit menular yang dapat menyerang siapa saja terutama usia produktif,Lansia dan anak-anak.
Jumlah penderita TBC di Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan sekitar 1.092.000 kasus, dengan 81% kasus terdeteksi dan 90% di antaranya telah mendapatkan pengobatan. Insiden TBC tercatat 388 kasus per 100.000 penduduk, dengan angka kematian 49 per 100.000. Indonesia masih menduduki peringkat kedua sebagai negara dengan kasus TBC terbanyak di dunia, setelah India ¹ ².
Pemerintah Indonesia menargetkan penurunan insiden TBC menjadi 163 per 100.000 pada tahun 2025 dan eliminasi TBC pada tahun 2050. Untuk mencapai target ini, pemerintah memperkuat penemuan kasus dengan pemanfaatan teknologi seperti X-ray portable, Tes Cepat Molekuler, dan PCR, serta memberikan insentif dan SKP bagi tenaga kesehatan yang terlibat ¹ ³.
Seberapa bahayanya TBC ?
TBC (Tuberkulosis) adalah penyakit yang sangat berbahaya jika tidak diobati dengan benar. Berikut beberapa alasan mengapa TBC sangat berbahaya:
- *Penyebab Kematian*: TBC adalah salah satu penyebab utama kematian di dunia, terutama di negara-negara berkembang. Pada tahun 2023, TBC menyebabkan sekitar 1,25 juta kematian.
- *Penyebaran Cepat*: TBC dapat menyebar dengan cepat melalui udara, terutama di daerah yang padat penduduknya.
- *Kerusakan Organ*: TBC dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuh, seperti paru-paru, ginjal, dan otak.
- *Resistensi Antibiotik*: TBC dapat menjadi resistensi terhadap antibiotik, sehingga pengobatan menjadi lebih sulit.
- *Pengaruh pada Sistem Imun*: TBC dapat melemahkan sistem imun, sehingga membuat penderita lebih rentan terhadap penyakit lain.
- *Dampak Sosial dan Ekonomi*: TBC dapat memiliki dampak sosial dan ekonomi yang signifikan, terutama pada keluarga dan masyarakat.
Namun, TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat dan lengkap. Penting untuk melakukan tes TBC jika Anda memiliki gejala-gejala TBC, seperti batuk yang berkepanjangan, demam, dan penurunan berat badan.
Mari kita deteksi dengan mengidentifikasi gejala-gejalanya :
GEJALA TBC PADA ANAK ( 0-14 th )
1. Batuk 2 minggu atau lebih, namun batuk seringkali bukan gejala utama TBC pada anak.
2. Demam hilang timbul 2 minggu atau lebih.
3. Berat badan turun/ tidak naik dalam 2 bulan.
4. Lesu.
GEJALA TBC PADA ORANG DEWASA ( 15 th ke atas )
1. Batuk lebih dari 2 minggu ,atau
2. Segala bentuk batuk ( berdahak atau tidak berdahak ) tanpa melihat durasi dan disertai gejala tanda tambahan lainya.
GEJALA TAMBAHAN LAINYA :
1. Nafsu makan menurun.
2. Berat badan menurun.
3. Lemah/letih, lesu
4. Berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik.
5. Demam meriang hilang timbul tanpa sebab,batuk darah,sesak nafas,badan lemas.
Berdasarkan riwayat pengobatan :
a. Pasien baru TBC
Pasien yang belum pernah mendapatkan pengobatan TBC sebelumnya atau sudah pernah menelan OAT ( Obat Anti Tuberkulosis ) namun kurang dari 1 bulan.
b. Pasien yang pernah diobati TBC
Pasien yang sebelumnya pernah menelan OAT selama 1 bulan ,pasien ini selanjutnya dikelompokan lagi berdasarkan hasil pengobatan TBC terakhir .
Berdasarkan kepekaan / Sensitivitas obat
a. TBC Sensitif Obat (SO)
* Masih bisa diobati atau senstif terhadap Obat Anti Tuberkulosis ( OAT ) TBC SO
* Lama pengobatan pasien TBC SOBsekitar 6-12 bulan.
b. TBC kebal Obat atau Resisten Obat ( TBC RO )
* Keadaan di mana bakteri TBC sudah kebal terhadap OAT TBC SO.
* OAT TBC kebal obat relatif lebih lama, sekitar 6-20 bulan tergantung pada petunjuk dokter.
* Efek samping pengobatan TBC kebal obat biasanya lebih berat.
Sumber penularan TBC terjadi melalui udara.
Siapa yang berisiko sakit TBC ?
* Orang yang kontak serumah dan erat dengan pasien TBC
* Orang usia lanjut
* perokok
* Orang dengan HIV ( ODHIV )
* Orang dengan diabetes millitus.
* Bayi,Anak-anak dan lansia yang memilki interaksi dengan pasien TBC.
*Warga binaan Pemasyarakatan ( WBP)/Tunawisma/Pengungsi.
*Populasi rentan dan marjinal seperti pemukiman kumuh - padat dan kumuh-miskin.
Bagaimana cara mencegah penularan TBC ?
* Menutup mulut saat batuk atau bersin.
* Penggunaan masker teritama di tempat ramai.
* Istirahat yang cukup dan rutin berolahraga.
* Mengatur ventilasi udara yang baik di rumah atau tempat tinggal
* Makan makanan dengan gizi seimbang,terutama tinggi kalori dan tinggi protein.
* Tidak membuang dahak atau meludah sembarangan.
*Pemberian terapi pencegahan TBC ( TPT )
* Vaksinasi BCG pada bayi untuk mencegah TBC berat pada bayi dan anak.
BAGAIMANA METODE PEMERIKSAAN TBC ?
1 . TBC dapat diketahui melalui pemeriksaan dahak
2. Pemeriksaan TBC diutamakan menggunakan Tes Cepat Molekuler ( TCM ) atau pemeriksaan mikroskopis apabila terdapat kesulitan mengakses fasankes TCM.
3. Dibutuhkan 2 kali pengambilan dahak per pasien :
- Saat datang ke layanan ( sewaktu ) dan dahak pagi sesaat setelah bangun tidur atau sebaliknya.
- Pagi sewaktu ( saat pasien mengantar dahak pagi ke layanan ) atau sewaktu-waktu dengan jeda 1 jam .
4. Kader dapat membantu petugas kesehatan untuk mengedukasi dan mengumpulkan dahak terduga TBC untuk dikirim ke Fasyankes.
BAGAIMANA PENGOBATAN TBC ?
Pasien diberikan obat selama minimal 6 bulan,diminum secara teratur,sesuai dengan dosis yang diberikan dan sebaiknya obat diminum dalam keadaan perut kosong dipagi hari.
Tahap pemberian obat :
* Tahap awal : Obat diminum setiap hari selama 2 bulan.
* Tahap Lanjutan : obat diminum setiap hari selama minimal 4 bulan.
Bila tidak patuh dapat menyebabkan pasien menjadi resistan terhadap Obat Anti Tuberkulosis ( OAT ) atau kemungkinan terburuk menyebabkan kematian.
Obat TBC disediakan gratis oleh pemerintah dan swasta,dapat diperoleh di Puskesmas,RS,Klinik atau DPM ( Dokter Praktek Mandiri ) yang sudah berjejaring dengan program nasional ( petugas dapat memberikan informasi Fasyankes yang menyadiakan obat TBC gratis dan berkualitas ) .
* mengikuti anjuran dokter
Catatan :
Obat TBC diminum satu kali setiap hari pada waktu yang sama.
INGAT 3 T : Tepat waktu,Tepat cara,Tepat dosis.
PENGOBATAN TBC KEBAL OBAT
Paduan pengobatan untuk pasien TBC kebal obat yang tersedia di Indonesia :
1. Paduan Pengobatan 6 bulan
a. Paduan BPaLM
b. Paduan BPaL
c. Paduan pengobatan TBC monoresistan INH
2. Paduan pengobatan 9 bulan
a. Paduan variasi etionamid.
b. Paduan variasi linezaolid.
3. Paduan pengobatan jangka panjang ( 18-20 bulan ).
Catatan :
Paduan dan lama pengobatan ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi masing-masing pasien.
PENANGANAN EFEK SAMPING OBAT TBC
Bagaimana penanganan kader jika pasien mengalami efek samping obat ?
PENCEGAHAN TBC
APA ITU TERAPI PENCEGAHAN TBC ( TPT ) ?
TPT mencegah supaya seseorang tidak sakit TBC dan menjaga agar keluarga lain tetap sehat.
Minum TPT penting,karena :
1. Mencegah bakteri TBC yang tidur/dorman/tidak aktif ( tanpa gejala ) menjadi aktif.
2. Mencegah TBC aktif pada orang dengan HIV.
3. Menguragi penyebaran TBC
4. Menghindari komplikasi dan pengobatan lebih lanjut bila sakit TBC.
Paduan TPT ada yang diberikan secara harian maupun mingguan dan diminum antara 3atau 6 bulan.
Dosis yang diberikan menyesuaikan dengan usia dan ketersediaan TPT di fasyankes.
Sasaran TPT di antaranya adalah :
1. Kontak serumah yang tidak bergejala TBC
2. ODHIV
3. Kelompok berisiko,misal anak bersekolah atau tinggal di asrama warga lapas/ rutan, tempat penitipan anak,pengguna nark*ba dan lainya.
PELACAKAN ATAU INVESTIGASI KONTAK
Pelacakan atau Investigasi kontak
Investigasi kontak atau IK adalah kegiatan pelacakan atau pencarian orang-orang yang berinteraksi ( kontak ) dengan pasien TBC.
Pelacakan dilakukan oleh petugas kesehatan atau kader.IK menjadi langkah awal untuk mendeteksi adanya infeksi TBC atau sakit TBC sehingga petugas kesehatan dapat memberikan pengobatan secara lebih cepat.
Tujuan Investigasi Kontak
#Menemukan kasus TBC secara dini.
#Memeriksa ada tidaknya TBC pada orang yang berinteraksi dengan pasien TBC.
#Memberikan terapi pencegahan atau pengobatan yang sesuai.
#Mencari sumber penularan pada pada pasien TBC anak.
#Memutus mata rantai penularan TBC di masyarakat.
#Memberikan informasi TBC dan perilaku hidup bersih dan sehat.
Sasaran Investigasi Kontak
IK wajib dilakukan pada semua kontak serumah dan kontak erat dari pasien TBC di seluruh kelompok umur ( anak,remaja,dewasa atau lansia).
Note : Sumber Lembar balik TBC dari Dinas Kesehatan Kota Surakarta.










