MEMBUAT LARUTAN STNDART
YANG BERSIFAT HIGROSKOPIS DAN STANDARISASINYA
Untuk membuat larutan standart titer 0.1 N dengan tepat dari
zat-zat yang bersifat Higroskopis, tidaklah mudah dang memerlukan waktu agak
lama.
Jika konsentrasi dari larutan titer yang dibuat sudah
mendekati larutan yang dimaksud makalarutan titer tersebut sudah boleh dipakai,
asal perbandingan larutan titer dengan larutan yang dikehendaki diketahui angka
perbandinganya ( angka Faktor )
STANDARISASI (Mencari Normalitas Larutan standard)
·
BASA
± 0.1 N NaOH
Prinsip : larutan basa yang beum
tepat Normailtasnya distandarisasi terhadap :
1. Larutan
tepat 0.1 N Zat baku p.a
2. 1.5
– 4 mgrek Zat baku p.a
3. Larutan
asam dengan Normalitas yang sudah diketahui.
TeknikTitrasi.
1. Terhadap
larutan tepat 0.1 N asam oksalat ( C2H2O4 . 2H2O
)
-
Timbang 0.63 gr Asam Oksalat dengan teliti dan
tepat, masukan secara kwantitatif ke dalam Labu takar 100 ml, larutkan dengan
air suling ( Aquadest ) setelah larut tambahkan air suling sampai tepat tanda
batas.
-
Ambil 10 ml dari larutan tersebut masukan dalam
Erlenmeyer, tambahkan air suling sebanyak 25 ml dan indikataor PP (
PhenolPhtalien ) kemudian titrasi terhadap larutan standar NaOH 0.1 N tersebut
sampai terjadi perubahan warna menjdi pink ( merah jambu )cata Volume larutan
NaOH yang diperlukan dan hitung nilai
Normalitas NaOH.
2. Terhadap
1.5 – 4 mgrek Asam Oksalat.
-
Timbang dengan teliti dan tepat Asam Oksalat ( C2H2O4
. 2H2O ) p.a sejumlah 110-250 gr masukan ke dalam Erlenmeyer
dan tambahkan 50 ml Air Suling ( Aquadest ) dan teteskan Indikator PP, kemudian
titrasi NaOH 0.1 N tersebut sampai terjadi perubahan warna menjadi pink ( merah
jambu ) catat volume larutan NaOH yang diperlukan dan hitung Normalitasnya.
3. Terhadap
larutan HCl dengan Normalitas yang sudah diketahui.
Ambil 25 ml larutan HCl yang sudah diketahui
Normalitasnya dan tambahkan 25 ml Air Suling ( Aquadest ) tambahkan beberapa
tetes Indikator PP,kemudian titrasi dengan larutan NaOH 0.1 N tersebut, catat
volume larutan NaOH yang diperlukan dan hitung Normalitasnya.
·
ASAM
STANDARISASI LARUTAN HCL 0.1 N
1. Terhadap
0.1 N Na2CO3 p.a
Timbang dengan teliti dan tepat 0.53 gr Na2CO3 p.a
masukan ke dalam labu takar 1000 ml yang telah diisi Air Suling ( Aquadest )
larutkan hingga larut sempurna dan tambahkan air suling sampai tanda batas
volume.
Dari Larutan tersebut diambil sejumlah 10 ml, masukan ke dalam Erlenmeyer
dan tambahkan air suling 25 ml, tambahkan indikator Methyl Jingga ( Methyl
Orange ) kemudian titrasi dengan larutan HCl tersebut samapi terjadi perubhan
warna, catat volume HCl yang diperlukan dan hitung Normalitas HCl dengan rumus
V1.N1 = V2.N2
2. Terhadap
1.5 – 4 mgrek Natrium Tetra Borax ( Na2B4O7.
10 H2O )
Timbang dengan teliti Natrium Tetra Borax p.a sejumlah 300 – 700 gr, masukan
ke dalam Erlenmeyer dan tambahkan 50 ml Air suling goyang-goyang sampai larut,
tambahkan Indikator Methyl Jingga, titrasi dengan larutan HCl 0.1 N tersebut
sampai terjadi perubahan waan cata volume HCl yang digunakan dan hitung
Normalitasnya.
3. Terhadap
Larutan standarta NaOH yang sudah diketahui Normalitasnya dengan pasti.
Ambil10 ml tepat dengan pipet Gondok dari Larutan HCl 0.1N tersebut,
masuka ke dalam Erlenmeyer dan tambahkan 25 ml Air Suling, dan tambahkan
Indikator PP kemudian titrasi dengan larutan NaOH yang sudah diketahui
Normalitasnya sampai terjadi perubahan warna, catat volume yang digunakan dan hitung
Normalitas HCl.
CARA PEMBUATAN LARUTAN STANDART.
·
0.1 N NaOH
Timbang 1/10 x BM NaOH p.a masukan dalam labu
takar 1000 ml,tambahkan air suling, kira-kira 800 ml,larutkan, setelah larut
semua tambahkan air suling sampai batas tanda Volume,akan tetapi karena NaOH
sangat terpengaruh oleh udara , maka suka timbul endapan putih,dan karena
sifat Higroskopis, maka dalam pembuatan diberi kelebihan 5 %, dari jumlah berat
perhitungan, diamkan selam 1 malam dan disaring dan diamabillarutan yang
jernih.
·
0.1 N HCl
HCl dalam perdagangan ada 3 macam :
1. Acidum
Hidrochlorikum Fiemons
BJ = 1.195 , ± 38% b/b, = 12.4
N
2. Acidum
Hidroclorikum
BJ = 1.27 , ± 25% b/b = 7.7 N
3. Acidum
Hidrochlorikum
BJ = 1.07, ± 14% b/b = 4 N
Untuk pembuatan larutan standart 0.1 N tinggal dengan teori pengenceran
Rumus V1 x N1 = V2 x N2
Baca juga artikel ini : CARA MENCARI FAKTOR KOREKSI DENGAN EXCEL
Tentu saja larutan standart tersebut di atas adalah untuk melakukan standarisasi atau titrasi maka sangat perlu diperhatikan cara titrasi dengan benar, untuk itu silahkan buka artikel berikut ini :
CARA MELAKUKAN TIRASI DENGAN BENAR
Dan ini semua berhubungan dengan proses kerja dalam Laboratroium kimia, tentu saja harus memperhatikan dan paham betul tentang alat-alat keselamtan kerja dalam Laboratorium, maka silahkan buka artikel ini : MACAM-MACAM ALAT KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM
Kemudian bekerja dalam Laboratorium harus ruangnya benar-benar memenuhi standart baik dari meja Laboratoriumnya, exhoust nya, tata letak dan lain-lain maka dari itu silahkan buka dan baca artikel ini juga :
CARA MEMBUAT RUANG LABORATORIUM YANG BENAR
Larutan standart yang telah dibuat di atas, mestinya untuk memindahkan ke tempat titrasi misalnya ke dalam erlenmeyer akan melaluiproses penyedotan menggunakan pipet, nah baca artikel ini tentang :
CARA MENYEDOT LARUTA KIMIA DENGAN AMAN