Silahkan di coba..
Info bermanfaat :LOWONGAN,kesehatan,Teknologi Polyester, mengolah limbah,Laboratorium,obat herbal,plastik,anda cari bahan kimia?ruang Lab. ?training instrument Lab.bisa pasang produk Rp 600K/th,WA:082137320434
Silahkan di coba..
LANJUTAN
PENGUJIAN HASI ESTERIFIKASI TENTANG ANGAKA PENYABUNAN
Melanjutkan materi sebelumnya mengenai apa saja yang harus diuji dari hasil
proses Esterifikasi, disini kita lanjutkan mengenai pengujian angka penyabunan
atau Saponification number, guna mengetahui nilai derajat Polymerisasi setiap
step reaksi pada reaktor.
Prinsip Analisa :
Sampel disaponifikasi menggunakan larutan Ethanolic Potassium Hidroxide ( KOH
etanolic ) berlebihan, kelebihan dititrasi kembali dengan Asam Sulfat
Prinsip
kerja analisa :
Sample dihancurkan menggunakan grinder, untuk meredam panas dan mempermudah
pengancuran saat meggrinding ditambahkan Nitrogen cair, atau Dry Ice, kemudian
timabng antara 0.5 - 0.6 gr sampel tersebut, masukan ke dalam Erlenmeyer 300
cc, tambahkan 50 ml campuran pyridine/Air,dan 25 ml larutan KOH ethanolic 0.5
N, masukan batu didih, pasang dibawah reflux berpendingin dan diatas hotplate.
Lakukan reflux pada suhu didihnya selama 4 jam, setalah 4 jam pastikan semua
sample larut sempurna.
, kemudian didinginkan dan bilas kondensor menggunakanaie destilasi samapai
kira-kira volume menjadi 200 ml.
Taruh Erlemeyer hasil proses tersebut diatas plate pengaduk magnet, masukan
batang pengaduk magnet,tambahakn 10 tetes indikator phenolphtelaine kemudian
titrasi larutan dengan larutan Asam Sulfat 0.5 N sampai perubahan warna dari
pink menjadi jernih.
. MENGATASI SAKIT GIGI BERLOBANG..
Pernahkan anda sakit gigi ? hampir setiap orang pernah mengalaminya.
Saya sendiri pernah merasakanya, awalnya hanyalah ada biji cabai nyelip di
tengah-tengah gigi geraham, saya cungkil menggunakan tusuk gigi, namun karena
terlalu keras sehingga menyisakan sedikit berlobang, yang tidak kami sadari
lama kelamaan lobang tersebut makin besar ke dalam, dan betapa sakitnya sampai
ubun-ubun kepala, dan apabila mendengar suara berisik selalu ingin marah,
bahkan sampai memukul-mukul bantal, ( pastinya kalau memukul benda keras tangan
malah sakit ), mungkin ada yang bisa membuat lagu : LEBIH SAKIT BAIK GIGI
DARIPADA SAKIT HATI.... ini nonsen sakit gigi lebih sakit dari pada sakit hati,
kalau sakit hati masih bisa nyari pelipur entah nyari gebetan baru kek dll,
kalau sakit gigi ? boro-boro mikir gebetan, namun ternyata ada informasi dari
teman ada obat sederhana untuk mengatasi sakit gigi berlobang yaitu :
Ambil seekor luwing ( dalam bahasa Indonesia binatang berkaki seribu ), mungkin
ada beberapa orang akan merasa jijik. geli atau takut dengan jenis binatang
ini, sepertinya binatang ini belum banyak diketahui manfaatnya, namun ternyata
bisa menyembuhkan sakit gigi denngan sempurna, adapun cara praktek pengobatanya
adalah :
seekor binatang kaki seribu tersebut di panggang diatas api, sampai
menggeliat, jangan sampai gosong, kemudian potong kepalanya, dari bekas potong
akan keluar cairan kuning, dari ciaran ini diambil menggunakan kapas, kemudian
sumpelkan ke dalam gigi yang berlobang, ulangi esok paginya, dan lakukan sampai
5 hari, nisacaya rasa sakit dari gigi yang berlobang tidak terasa lagi, bahkan
sampai beberapa tahun tidak kambuh.
Mungkin diperkotaan besar binatang ini jarang ditemukan, namun apabila ada
tanah kosong dan ditumbuhi rerumputan atau perdu-perduan liar biasanya terdapat
jenis binatang tersebut.
Kadang ada yang melontarkan pertanyaan tebak-tebakan begini :
Kalau binatang berkaki seribu ini mau belok di jalan kakinya tinggal berapa ?
ada juga yang usil menanyakan : kalau kebetulan binatang kaki seribu ini
menginjak tai ayam dalam perjalanya kakinya tinggal berapa ? gampang kan
jawabnya... ?jawabnya adalah tinggal 999 karena kaki yang satunya untuk
menunjuk arah saat mau berbelok atau menutup hidung karena menginjak tai ayam
dan bau.
CARA LAIN MENGOBATI GIGI BERLUBANG SILAHKAN BACA ARTIKEL INI :
CARA MENAMBAL GIGI BERLUBANG DENGAN BAHAN SEDERHANA
SEMOGA
KITA SEMUA SENANTIASA TERHINDAR DARI SAKIT GIGI
Semoga tidak sakit gigi lagi....
PENGUJIAN DERAJAT POLYMERISASI PADA HASIL ESTERIFIKASI
Sebagaimana telah kami gambarkan dalam proses Esterifikasi yang menghasilkan Bis Hydroksil ester terephtalate ( monomer ) sebelumnya dalam setiap tahap tingkatan proses harus dilakukan pengujian pada masing-masing reaktor, dari reaktor 1,2 3 dan 4, yang mana bertujuan untuk mengetahui tingkat terbentuknya Ester yang disebut juga DERAJAT POLYMERISASI, adapun macam-macam uji pada hasil proses tersebut adalah :
1. Angka Asam ( Gugus karboksilat )
2. Angka Penyabunan ( Saponification number )
3. Kandungan % DEG ( DiEthylene Glycol )
4. Warna ( Color )
Dikarenakan proses dasar pembuatan Polyester dengan bahan dasar Ethylene Glycol dan Asam Terephtalate tentunya semua bahan tersebut tidak mungkin beraksi sempurna yang mana ini ditunjukan dengan nilai angka asam karboksilat, sedangkan angka penyabunan ( Saponification number ) merupakan indikasi jumlah ikatan Ester dan Group karboksilat bebas dalam produk, sehingga untuk mengetahui derajat Polymerisasi adalah hasil pengu rangan angka penyabunan dengan nilai karboksilatnya.
Dikarenakan proses pembentukan ester dilakukan pada suhu tinggi, tentunya ada Ethylene Glycol bebas sisa reaksi yang terdegradasi dan membentuk ikatan baru yaitu
diEthylene Glycol, terbentuknya Di Ethylene Glycol akan sangat berpengeruh terhadap kualitas dari Polyester yang terbentuk nantinya, yang mana rantai diEthylene Glycol tersebut akan berada disela-sela rantai polyester, sehingga akan berpengaruh pada kekuatan, dan perubahan warna.
Pengujian warna ( color ) pada hasil esterifikasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana terdegradasinya ester akibat adanaya gugus karboksilat, DEG akibat proses pada suhu tinggi.
Prinsip dasar langkah analisa secara ringkas :
1. Pengujian angka asam atau gugus karboksilat
Prinsip : Hasil esterifikasi ( Monomer ) dilarutkan dengan N.N dimethylformamide,dan gugus Karboksil diuji dengan titrasi menggunakan larutan 0.1 N Ethanolic Potassium Hydroxide ( KOH )menggunakan alat potensiograph ( apabila menginginkan menggunakan instrument ) namun bisa juga titrasi dengan secara manual dengan indikator Phenolpthealine.
Cara Analisa secara ringkas :
Hancurkan sampel dalam grinder yang diberi Nitrogen cair atau dryice( CO2 yang dimampatkan ) selama 5-10 detik,kemudian ayak dengan ayaka 0.4 mm mesh.timbang dalam wadah glas beker 100 ml sejumlah berat tertentu,( 0.1 - 2 gr tergantung prediksi angka asam ) menggunakan Timbangan Analitik, dibawah almari asam, tambahkan ke dalam beker tersebut 50 ml N.N dimethylformamide menggunakan pipet gondok 50ml,masukan batang pengaduk maknet berteflon, dan letakan di atas hotplate berpengaduk magnet dengan pengaturan suhu, panasakan sambil distirer, pada suhu 120ºC selama 10 menit,jika sampel tidak larut sempurna lanjutkan pemanasan 5 -10 menit dengan suhu 140ºC atau 150ºC namun jangan sampai melebihi
Kemudian angkat Glas beker dari hotplate,dinginkan pada suhu ruang, bila perlu dinginkan direndam dengan air mengalir glas arloji.
Setelah dingin lakukan Titrasi dengan 0.1 N Ethanolic Potasium Hydroxide mengunakan Instrument Potensiograph yang terdapat kombinasi elektroda.
Lakukan juga titrasi terhadap blanko ( larutan tanpa sampel ) untuk mengetahui titik ekwivalen dilihat dari bentuk kurva, menggunakan penggaris, tarik garis lurus,pada terjadinya perubahan pH yang dratik,disisi lain baca jumlah reagen yang telah digunakan.
Dimana :
Vtit.spl = Volume Potasium ethanolic 0.1 N yang digunakan titrasi sampel
Vtit.bl = Volume Potasium ethanolic 0.1 N yang digunakan titrasi blanko
N = Normalitas Potasium ethanoic 0.1 N
F = Faktor Normalitas Potasium ethanoic 0.1 N
B = Berat sampel dalam gr
Benua Asia sudah memastikan 3 negara sebagai wakil untuk perhelatan sepak bola Olimpiade Paris, Perancis bulan Juli mendatang, yaitu...