KELEMAHAN TIMNAS U-17 DIBAWAH PELATIH BIMA SAKTI DAN KEBANGKITAN EGGY MAULANA VIKRI SAAT FIFA MATCH DAY MENGHADAPI TURKMENISTAN
Dalam artikel ini akan kami bahas performa Tmnas U-17 yang akan mengikuti piala dunia dan Timnas Senior yang telah melakukan Uji Coba FIFA Matchday menghadapi Turkmnistan .
Timnas U-17 yang dipersiapkan untuk mengikuti kejuaraan piala Dunia 2023 sebelum berangkat ke Jerman guna melaksanakan program pemusatan latihan, telah melakukan pertandingan uji coba dengan beberapa klub dari Negara Lain dan hasilnya belum pernah meraih kemenangan satu kalipun, mungkin hasil terbaik adalah pertandingan terakhir saat menghadapai kesebelasan Korea selatan U-17 beberapa waktu lalu dimana hanya kalah 0-1, akan tetapi menengok dari segi permainan pemain Timnas Indonesia senantiasa dalam tekanan, kita masih kalah 2 tingkat di bawah Korsel yang mana tim tersebut juga akan dipersiapkan untuk mengikuti ajang kejuaraan Piala Dunia U-17 di Indonesia bulan depan.
GAMBAR DIAMBIL DARI IG EGGY MAULANA VIKRI
Kita ketahui bahwa peserta kontestan piala dunia U-17 adalah berasal dari Negara-negara yang sudah sangat maju dalam permainan sepak bolanya, untuk itu jangan sampai keberuntungan Indonesia sebagai tuan rumah justru Timnas hanya akan menjadi bulan-bulanan, maka dari itu Bima Sakti sebagai Head Coach harus benar-benar bisa memanfaatkan waktu untuk menggembleng para pemain muda di Jerman, karena menurut analisa kami bahwa anak-anak punggawa Timnas U-17 Indonesia masih memiliki banyak kelemahan diantaranya :
1. Cara keluar dari tekanan lawan masih kebingungan, halauan bola tidka terarah
2. Saat membangun serangan belum tersusun rapi dan terskema dengan baik, sehingga sangat sulit memasuki pertahanan lawan apalagi menciptakan peluang untuk mencetak gol
3. Kecepatan juga menjadikan kekurangan, beda dengan para pemain Korea Selatan mereka bisa bergerak cepat dalam melakukan serangan maupun bertahan bisa secara kompak seluruh pemain berpeperan dalam menutup ruang gerak lawan.
4. Postur tubuh peamin kita masih belum ideal karena Korea Selatan yang meskipun merupakan benua Asia namun pembentukan postur tubuhnya cukup merata dan lebih tinggi daripaa para pemain Indonesia, jelas ini akan sangat berpengaruh saat melakukan Bodycharge.
Ada waktu dua bukan bagi Bima Sakti dan crew untuk melakukan pembenahan ini di Jerman, jangan sampai TC yang dilaksanakan di Jerman tidak menghasilkan apa-apa, karena tentu saja melakukan TC di Jerman telah mengeluarkan biaya yang tidak kecil, kita tunggu saja kiprah anak-anak bangsa dipertandingan sesungguhnya nanti, karena bagaimanapun juga para pemain muda ini adlah cikal bakal pemain senior untuk 10 tahun ke depan.
Sekararang kita bahas tentang Timnas Senior yang telah melakukan pertandingan persahabatan dengan Turkmnistan dalam agenda FIFA Matchday, dimana pemain senior yang ditangani oleh Shin Tae Yong pelatih asal negeri Ginseng ini cukup menunjukan peningkatan yang sangat drastis, dan yang menarik adalah dipanggilnya kembali pemain lama yang pernah hilang dari skuad tim yaitu Adamalis dan Eggy Maulana Vikri, meskipun mereka sempat terlupakan nyatanya saat mereka diterjunkan pada babak ke dua karena hnay sebagai pemain pengganti namun tetap bisa menunjukan permainan yang impresif dan sepertinya keputusan Shin Tae Yong untuk memanggil mereka kembali tidak salah, dah bahkan Eggy Maulana Vikri yang sempat terabaikan bisa mencetak gol pada waktu injuri time tepanya pada menit 90+2 menggenapi keunggulan menjadi 2-0 karena pada babak pertama Indonesia telah memimpin lewat gol cantik dari kai Dendy Setiyawan pada menit ke 20 , dengan kemenangan ini maka tentu saja poin peringkat FIFA Timnas Indonesia naik , dan menunjukan bahwa Eggy Maulana Vikri masih bisa bangkit.
Yang patut diapresiasi adalah gaya permainan Timnas Indonesia dibawah asuhan Shin Tae Yong memilki daya juang tinggi , tidak mudah lelah dan sangat disiplin, juga permainanya sangat enak ditonton, sepertinya ini kebangkitan sepak bola Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar